Jumat 12-Aug-2022 09:45 WIB
317

Foto : sindonews
brominemedia.com –
China dan Korea Selatan (Korsel) berseteru terkait sistem pertahanan rudal
THAAD Amerika Serikat (AS) yang dipasang di Korsel.
Perseteruan baru ini mengancam akan merusak upaya pemerintah
baru di Seoul untuk mengatasi perbedaan pemahaman keamanan dengan Beijing yang
sudah berlangsung lama.
Ketidaksepakatan atas sistem Terminal High Altitude Area
Defense (THAAD) yang dipasang di Korea Selatan muncul setelah kunjungan pertama
menteri luar negeri Korea Selatan yang mulus ke China pekan ini.
China, yang berpendapat bahwa radar kuat THAAD dapat
mengintip ke wilayah udaranya, membatasi perdagangan dan impor budaya setelah
Seoul mengumumkan penempatan sistem itu pada tahun 2016, memberikan pukulan
besar bagi hubungan kedua negara.
Seorang pejabat senior di kantor kepresidenan Korea Selatan
mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis (12/8) bahwa THAAD adalah alat
pertahanan diri dan tidak akan pernah dapat dinegosiasikan.
Pernyataan itu muncul setelah China menuntut agar Korea
Selatan tidak mengerahkan baterai THAAD lagi dan membatasi penggunaan baterai
yang sudah ada.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, melihat sistem
tersebut sebagai kunci untuk melawan rudal Korea Utara, telah bersumpah untuk
mengabaikan janji pemerintah sebelumnya untuk tidak meningkatkan penempatan
THAAD, dan tidak berpartisipasi dalam perisai rudal global pimpinan AS atau
membuat aliansi militer trilateral yang melibatkan Jepang.
Di jalur kampanye, Yoon yang konservatif berjanji untuk
membeli baterai THAAD lain, tetapi sejak menjabat pada bulan Mei,
pemerintahannya telah berfokus pada apa yang oleh para pejabat sebut
"menormalkan" pengoperasian sistem yang dimiliki dan dioperasikan AS.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin dan mitranya dari
China, Wang Yi, bertemu pada hari Selasa, membahas cara untuk membuka kembali
negosiasi denuklirisasi dengan Korea Utara dan melanjutkan ekspor budaya,
seperti film dan musik K-pop, ke China.
Seorang juru bicara Wang mengatakan pada hari Rabu bahwa
keduanya telah setuju untuk menganggap serius masalah itu satu sama lain dan
terus menangani dan mengelola masalah itu dengan hati-hati.
"Untuk memastikan hal itu tidak menjadi batu sandungan
bagi pertumbuhan hubungan bilateral yang sehat dan stabil," katanya.
Juru bicara pemerintah China mengatakan pada briefing bahwa
penempatan THAAD di Korea Selatan merusak kepentingan keamanan strategis China.
Park, bagaimanapun, mengatakan kepada Wang bahwa Seoul tidak
akan mematuhi perjanjian 2017, yang disebut "Three Nos", karena itu
bukan janji atau perjanjian formal.
Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan
dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Jumat (12/8).
Washington bersikeras pada hari Kamis bahwa THAAD adalah
kemampuan pertahanan diri yang bijaksana dan terbatas untuk Korea Selatan dan
tindakan defensif murni terhadap ancaman rudal Korea Utara.
"Kritik atau tekanan pada Korea Selatan untuk
meninggalkan pertahanan dirinya tidak pantas," kata wakil juru bicara
Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel.

Konten Terkait
Indonesia dan China menegaskan penolakan terhadap penyalahgunaan tarif dalam perdagangan internasional.
Senin 21-Apr-2025 20:40 WIB
Xi menyatakan siap memperdalam kerja sama strategis yang komprehensif, memperkuat koordinasi strategis multilateral, serta memperkaya dimensi komunitas China-Indonesia di masa mendatang.
Minggu 13-Apr-2025 20:44 WIB
Awalnya, wanita bermarga He ini mengunggah video di media sosial pada 21 Maret 2025 yang mengungkap dirinya tengah mencari keluarga kandungnya.
Kamis 10-Apr-2025 20:31 WIB
Beredar di media sosial memperlihatkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta membubarkan demonstrasi massa menolak pengesahan Undang-Undang TNI di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (9/4/2025).
Kamis 10-Apr-2025 20:31 WIB
Pebulu tangkis putri Indonesia Ester Nurumi Tri Wardoyo memelesat ke semifinal Ruichang China Masters 2025.
Jumat 14-Mar-2025 20:42 WIB