Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PEMERINTAHAN

Kode Ahok Tolak Diduetkan dengan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024, Singgung Gibran dan Bobby Nasution

Jumat 19-Jul-2024 19:39 WIB

264

Kode Ahok Tolak Diduetkan dengan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024, Singgung Gibran dan Bobby Nasution

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Dinamika politik di Jakarta semakin menarik dan jadi konsumsi publik.

Siapa berpasangan dengan siapa selalu jadi topik yang sukses menyedot perhatian publik. 

Isu Ahok dan Kaesang Pangarep misalnya, berhasil jadi pembicaraan publik.

Tengok kode Ahok tolak diduetkan dengan Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta 2024.

Bahkan Ahok menyinggung nama Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.

Ya, Ketua DPP PDIP, Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok, buka suara perihal peluang berpasangan dengan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, pada Pilkada Jakarta 2024.

"Wah, Ahok banget dong, nggak. Merah sama merah dong," tutur Ahok dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (18/9/2024).

Lebih lanjut, mantan Gubernur Jakarta itu mengatakan bahwa PDIP adalah partai yang menganut sistem meritokrasi.

"Ya, kan saya bilang kan PDIP ini perjuangannya adalah partai pelopor yang melakukan kaderisasi yang ada meritokrasi."

"Kita tidak pernah mengejar kekuasaan dengan menghabiskan proses ini. Enggak ada. Karena PDI Perjuangan sangat yakin partai ini besar kalau ada proses, kalau hasil proses itu ada yang kurang baik, ya, di satu kelas gak semua baik kan," ucap Ahok.

Ahok lantas menjelaskan, mungkin ceritanya berbeda apabila Kaesang pernah menjadi wali kota sebelum maju Pilkada Jakarta 2024.

Ia coba membandingkannya dengan nama wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Menurut Ahok, PDIP mementingkan meritokrasi karena tak hanya sekadar mencari kemenangan dalam kontestasi politik.

"Ya, karena menurut kita kan beda kalau, misalnya, kemarin, misalnya, Mas Gibran mau jadi ke Jakarta," ungkap Ahok.


"Mas Kaesang kalau sudah pernah jadi wali kota mungkin sesuatu yang beda atau Pak Bobby, ya, yang sudah pernah jadi wali kota mungkin sesuatu yang beda."

"Nah, kalau Mas Kaesang kan, selalu PDIP mesti ada proses meritokrasi, saya enggak tahu, saya yakin seperti itu prosesnya. Kita bukan (cuma) mau menang kok," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Litbang Kompas baru-baru ini merilis hasil survei elektabilitas nama-nama bakal cagub untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Ahok menempati urutan kedua dengan mengantongi elektabilitas sebanyak 20 persen di bawah eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, dengan 29.8 persen.

Sementara itu, Kaesang Pangarep hanya mencatatkan elektabilitas sebesar 1 persen.


Prediksi Pengamat

Sementara itu, pengamat politik, Ujang Komarudin, memprediksi PDIP tidak akan ambil risiko mendorong Ahok maju Pilkada Jakarta.

Hal itu, ucap Ujang, karena isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) bakal muncul kembali.

"Kalau saya melihatnya kalau Ahok didorong lagi maju di Jakarta, bakal muncul lagi isu SARA ke depan di pilkada," kata Ujang, Rabu (17/7/2024).

Menurutnya, hal tersebut berbahaya dan Ahok juga tidak akan menang melawan Anies di Jakarta.

"Ahok pernah di penjara, pernah punya kasus, ingatan itu belum hilang di mata warga Jakarta."

"Karena itu PDIP tidak akan mengambil risiko mendorong Ahok," ucap Ujang.

Ujang menegaskan jika PDIP ingin mendorong kadernya di Jakarta, baiknya bukan Ahok.


Sebagai informasi, Litbang Kompas melakukan survei periodik lewat wawancara tatap muka pada 15-20 Juni 2024.

Ada sebanyak 400 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Provinsi Jakarta.

Penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error kurang lebih 4.9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Berikut elektabilitas calon gubernur di Pilkada Jakarta berdasarkan perhitungan atau survei Litbang Kompas.


Anies Baswedan: 29.8 persen

Basuki Tjahaja Purnama: 20 persen

Ridwan Kamil: 8.5 persen

Erick Thohir: 2.3 persen

Sri Mulyani: 1.3 persen

Kaesang Pangarep: 1.0 persen

Tri Rismaharini: 1 persen

Andika Perkasa: 1 persen

Heru Budi Hartono: 1 persen

Tidak menjawab/tidak tahu: 30.0 persen

Nama lainnya: 4.3 persen. 

Share:

Konten Terkait

TREND Transformasi Para Muse Natasha Luxe di Panggung Jakarta Fashion Week 2026

Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 menjadi momen spesial bagi Natasha Luxe yang tahun ini tampil dengan tema “Transformative Beauty, Unforgettable Presence.”

Kamis 06-Nov-2025 21:35 WIB

Transformasi Para Muse Natasha Luxe di Panggung Jakarta Fashion Week 2026
PEMERINTAHAN Transjakarta Siapkan Model Bisnis Sasar Korporasi, Bisa Masuk Sustainability Report

PT Transjakarta berencana mengembangkan model bisnis business-to-business (B2B) kepada sejumlah korporasi di Ibu Kota dan sekitarnya. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah penumpang Transjakarta.Direktur Utama PT Transjakarta,...

Selasa 04-Nov-2025 20:51 WIB

Transjakarta Siapkan Model Bisnis Sasar Korporasi, Bisa Masuk Sustainability Report
OLAHRAGA PSIM Yogyakarta Fokus Matangkan Kesiapan Tim Jelang Laga Berat Kontra Persik Kediri di Bantul - Jawa Pos

PSIM Yogyakarta menjamu Persik Kediri dalam lanjutan Super League, di mana Anton Fase kembali fit, dan Van Gastel optimistis.

Kamis 30-Oct-2025 20:22 WIB

PSIM Yogyakarta Fokus Matangkan Kesiapan Tim Jelang Laga Berat Kontra Persik Kediri di Bantul - Jawa Pos
PERISTIWA Bahaya Air Hujan Mengandung Mikroplastik Jika Terkena Kulit Manusia: Picu Penuaan Hingga Merusak DNA Kulit

Sebuah studi eksperimental menunjukkan nanoplastik dengan ukuran di bawah 100 nanometer dapat menembus lapisan epidermis dan mencapai dermis superfisial.

Rabu 29-Oct-2025 20:16 WIB

Bahaya Air Hujan Mengandung Mikroplastik Jika Terkena Kulit Manusia: Picu Penuaan Hingga Merusak DNA Kulit
PEMERINTAHAN 5 Ribu Pohon Di Jakarta Sudah Tua Dan Rawan Tumbang

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya seorang pengendara mobil Lexus yang tertimpa pohon tumbang di Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Minggu (26/10/2025)."Jadi sekarang ini memang ada pohon-pohon yang di beberapa tempat yang seperti terjadi di Pondok Indah. Kebetulan almarhum saya kenal secara pribadi," kata Pramono di kawasan Grogol petamburan, Jakarta Barat, Senin (27/10/2025).Sebagai langkah antisipasi agar ...

Senin 27-Oct-2025 20:15 WIB

5 Ribu Pohon Di Jakarta Sudah Tua Dan Rawan Tumbang

Tulis Komentar