Selasa 21-Feb-2023 08:48 WIB
213

Foto : jawapos
brominemedia.com
- Setelah Elon Musk secara resmi mengambil alih Twitter, perusahaan dikabarkan
menjadi tidak stabil. Banyak ide Elon Musk tidak sepenuhnya diterima baik dari
kalangan internal sendiri dan para pengamat bisnis dunia yang menyoroti
keputusan Musk saat resmi memimpin Twitter.
Misalnya salah satu keputusan Elon Musk yang sangat radikal
adalah dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di awal
kepemimpinannya. Dia langsung memecat sebagian besar anggota tim yang bertanggung
jawab atas moderasi konten.
Hal ini membuat banyak pengiklan khawatir dan sebagian besar
dari mereka telah berhenti membayar iklan di Twitter. Ini sangat mempengaruhi
keuangan Twitter karena bisnis iklannya adalah salah satu yang paling
menguntungkan.
Sejak mengambil alih pada Oktober 2022 lalu, Elon Musk juga
telah memecat tidak kurang dari 4.000 pekerja Twitter untuk menyeimbangkan
pembukuannya. Namun, karena lebih banyak perusahaan menarik diri dari membayar
iklan di Twitter, perusahaan jejaring sosial tersebut sekarang dikabarkan
kembali memecat lebih banyak karyawan lagi.
Informasi terbaru mengungkapkan bahwa Twitter akan
memberhentikan beberapa staf penjualan iklan pada Jumat (23/2). Langkah ini
akan menjadi putaran terakhir PHK di perusahaan.
Skala PHK tidak dapat ditentukan saat ini. Namun sebagai
gambaran, hingga akhir bulan lalu, dilansir dari ITHome, Twitter memiliki
sekitar 800 staf penjualan dan pemasaran dari total sekitar 2.000 orang.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Ketika Elon Musk pertama kali mengambil alih Twitter, perusahaan tersebut memiliki sekitar 7.500 karyawan. Sejak Elon Musk mengakuisisi perusahaan tersebut pada bulan Oktober, pendapatan Twitter turun tajam. Awal tahun ini, Twitter merestrukturisasi tenaga penjualannya untuk meningkatkan pendapatan.
Data yang diberikan kepada CNN oleh perusahaan analitik pemasaran digital Pathmatics menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari 1.000 pemasar Twitter teratas tidak lagi menggunakan platform untuk iklan.
Sebanyak 625 dari 1.000 pemasar teratas Twitter, termasuk merek terkenal seperti Coca-Cola, Unilever, Jeep, Wells Fargo, dan Merck, diyakini telah berhenti menjalankan iklan sejak Januari, menurut angka dari Pathmatics.
Wells Fargo mengklaim harus menangguhkan iklan di Twitter. Namun, mereka masih menggunakan pegangan Twitter resminya untuk berinteraksi dengan pelanggannya.
Pendapatan iklan bulanan Twitter menurun lebih dari 60 persen antara Oktober tahun lalu dan 25 Januari tahun ini sebagai akibat dari hilangnya pengiklan. Pendapatan iklannya turun drastis dari USD 127 juta menjadi USD 48 juta saja dan hal ini akhirnya membuat Twitter memutuskan melanjutkan PHK massal.
Konten Terkait
Akun DEDE GEMES membagikan video porno mirip Rebecca Klopper hingga akhirnya tersebar luas di media sosial.
Sabtu 07-Oct-2023 00:30 WIB
Kabar Emha Ainun Najib alias Cak Nun jatuh sakit menjadi trending Twitter pada Kamis (6/7/2023) malam. Cak Nun sakit dan kondisinya dikabarkan memburuk hingga harus dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kabar Cak Nun sakit itu pun dikonfirmasi sang istri, Novia Kolopaking, ia membenarkan kabar tentang kondisi Cak Nun.
Jumat 07-Jul-2023 09:32 WIB
Detik pagi edisi (3/7/2023) akan menyuguhkan pembahasan seputar video viral perempuan di Langkat jadi imam shalat, hingga Elon dan kebijakan barunya di Twitter
Senin 03-Jul-2023 07:45 WIB
Bluesky digadang-gadang menjadi pesaing Twitter. Aplikasi media sosial microblogging ini dikembangkan salah satu...
Rabu 03-May-2023 22:29 WIB
JPNN.com - Meta dikabarkan tengah menggarap media sosial terbaru yang disebut bersaing dengan aplikasi Twitter milik Elon Musk.
Senin 13-Mar-2023 00:24 WIB