Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

KESEHATAN

Kemenkes Telusuri Penyebab Gangguan Ginjal pada Anak, Tepis Dipicu Vaksin Covid-19

Kamis 20-Oct-2022 05:39 WIB

318

Kemenkes Telusuri Penyebab Gangguan Ginjal pada Anak, Tepis Dipicu Vaksin Covid-19

Foto : wartakota

brominemedia.com-- Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerima laporan peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury (AKI) yang tajam pada anak, utamanya di bawah usia lima tahun, sejak akhir Agustus 2022.

Berdasarkan rilis yang disebar Kemenkes kepada wartawan, peningkatan kasus ini berbeda dengan yang sebelumnya.

Saat ini penyebabnya masih dalam penelusuran dan penelitian

Jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 dari 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak, di mana angka kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65 persen.

“Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian AKI dengan Vaksin COVID-19 maupun infeksi COVID-19,” kata juru bicara Kemenkes dr Syahril.

“Karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari 6 tahun, sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun,” imbuhnya.

Kemenkes bersama BPOM, Ahli Epidemiologi, IDAI, Farmakolog dan Puslabfor Polri melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap sisa sampel obat yang dikonsumsi oleh pasien.

Sementara ditemukan jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan AKI.

Saat ini, Kemenkes dan BPOM masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya.

Untuk meningkatkan kewaspadaan dan dalam rangka pencegahan, Kemenkes sudah meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/sirup, sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

Kemenkes juga meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk cair/sirup kepada masyarakat sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

“Kemenkes mengimbau masyarakat untuk pengobatan anak, sementara waktu tidak mengkonsumsi obat dalam bentuk cair/sirup tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan,” tutur dr Syahril.

“Sebagai alternatif dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya,” katanya.

Perlunya kewaspadaan orangtua yang memiliki anak balita dengan gejala penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil dengan atau tanpa demam, diare, batuk pilek, mual dan muntah untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.

Keluarga pasien diminta membawa atau menginformasikan obat yang dikonsumsi sebelumnya, dan menyampaikan riwayat penggunaan obat kepada tenaga kesehatan.

Sebagai langkah awal untuk menurunkan fatalitas AKI, Kemenkes melalui RSCM telah membeli antidotum yang didatangkan langsung dari luar negeri.

Kemenkes sudah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis AKI pada anak yang ditujukan kepada seluruh dinas kesehatan dan fasyankes.

Kemenkes juga telah mengeluarkan surat edaran kewajiban penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus AKI yang ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasyankes, dan Organisasi Profesi.

Apotik Masih Jual

Akan tetapi, imbauan seluruh apotek atau gerai obat menjual obat sirop dan obat cair yang tertuang pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022, masih belum diikuti olej sejumlah apotik nakal.

Berdasarkan penelusuran Warta Kota di sekitar wilayah Jakarta Pusat, Rabu (19/10/2022) malam, masih terdapat apotek yang menjual obat sirop.

Saat ditemui di lokasi, petugas apotek tersebut sudah menyingkirkan semua parasetamol kemasan cair dari rak-rak obat.

Namun, beberapa obat cair anak seperti Ibu Profen, masih dijual dan tak disingkirkan dari rak obat.

Menurut salah satu petugas yang berjaga di apotek tersebut, hanya obat sirop mengandung parasetamol yang tak bisa dijual untuk sementara waktu.

Adapun obat sirop lainnya, masih diperkenankan.

"Sirop kalau obat batuk masih bisa, kaya Ibu Profen, tapi kalau yang mengandung parasetamol buat sementara enggak bisa," ujar petugas berbaju putih rompi biru saat ditemui.

Saat ditanyai, apakah pembeli masih bisa mendapatkan parasetamol cair atau tidak, petugas tersebut meminta untuk pergi ke kasir dan menanyakannya secara langsung.

Ternyata, pembeli masih bisa mendapatkannya jika meminta kepada kasir.

Nantinya, pihak kasir akan meneruskan permintaan tersebut melalui telepon kepada petugas yang berjaga di gudang, agar obat sirop tersebut bisa diambilkan.

Pasalnya, obat-obat tersebut memang sudah tak mereka pajang pada rak-rak obat.

Saat ditanyai Warta Kota, sang kasir bersama apoteker yang bertugas menjawab dengan lugas, jika obat tersebut masih bisa digunakan.

"Masih, masih boleh. Emang sih dari pemerintah ngelarang, tapi kalau kami masih boleh selama belum ditetapkan," ujar pertugas tersebut sambil melayani pembeli.

"Kalau masih ragu, silahkan kami kembalikan uangnya," lanjutnya.

Ia pun sempat menunjukkan satu kotak parasetamol cair di nakas tempatnya bekerja. Dirinya mengatakan, obat tersebut merupakan pesanan orang lain.

"Ini juga ada yang masih beli," ujarnya.

Konten Terkait

KESEHATAN Waspadai Penyakit Umum Saat Liburan, Dokter Ingatkan Pentingnya Imunisasi

Waspadai Penyakit Umum Saat Liburan, Dokter Ingatkan Pentingnya ImunisasiJAKARTA — Dokter Spesialis Anak subspesialisasi Respirologi, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A.(K), mengingatkan orang tua untuk mewaspadai berbagai penyakit yang umum...

Selasa 23-Dec-2025 20:38 WIB

Waspadai Penyakit Umum Saat Liburan, Dokter Ingatkan Pentingnya Imunisasi
PERISTIWA Kronologi Mahasiswa USU Bunuh Ayah di Belawan, Ditusuk Dari Belakang Berulang Kali

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, Iptu Agus Purnomo, menjelaskan peristiwa penikaman terjadi sekitar pukul 09.00

Senin 22-Dec-2025 20:18 WIB

Kronologi Mahasiswa USU Bunuh Ayah di Belawan, Ditusuk Dari Belakang Berulang Kali
FIKSI Najwa Shihab Bahas Dilema Anak Muda di Dunia Kerja, Singgung Beda Adaptasi dan Pelanggaran Etika

Najwa Shihab membahas fenomena susahnya cari kerja beberapa tahun terakhir. Tak heran jika diterima bekerja sering dianggap sebagai pencapaian besar.

Minggu 21-Dec-2025 20:08 WIB

Najwa Shihab Bahas Dilema Anak Muda di Dunia Kerja, Singgung Beda Adaptasi dan Pelanggaran Etika
PEMERINTAHAN OJK Sederhanakan Syarat Izin Usaha untuk Bisnis Gadai, Ini Kata Indonesia Gadai Oke

Indonesia Gadai Oke menyambut positif adanya POJK 29/2025 karena mendorong pergadaian yang belum berizin masuk menjadi pergadaian resmi

Selasa 16-Dec-2025 20:15 WIB

OJK Sederhanakan Syarat Izin Usaha untuk Bisnis Gadai, Ini Kata Indonesia Gadai Oke
PEMERINTAHAN Komunitas ‘Anker’ Galang Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengapresiasi solidaritas komunitas pencinta kereta api (Railfans) atau anak kereta (Anker) Indonesia terhadap masyarakat terdampak bencana di Pulau Sumatera. Vice President Corporate...

Minggu 07-Dec-2025 20:16 WIB

Komunitas ‘Anker’ Galang Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Tulis Komentar