Minggu 14-Jul-2024 20:42 WIB
Foto : tribunnews
Kasus dugaan penyalahgunaan kecubung marak terjadi di Banjarmasin.
Parahnya, puluhan orang harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Sedangkan dua dinyatakan meninggal dunia.
Per hari Minggu (14/7/2024) tercatat 49 orang sudah mendapat penanganan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum.
Rinciannya 34 masih dalam perawatan. 9 orang rawat jalan dan 4 orang dipulangkan. Sedangkan di Rumah Sakit Sultan Suriansyah ada 9 orang yang sempat mendapatkan perawatan sebelum akhirnya dipulangkan.
Baca juga: Tak Ada Penghuninya, Satu Buah Rumah di Desa Haur Batu Balangan Terbakar
Baca juga: Nyaris 100 Persen, Hasil Coklit di Banjarmasin akan Dievaluasi Besok
Untuk mencegah hal ini tak terjadi lagi. Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin gencar melakukan sosialisasi Nafza khususnya kecubung.
Yang diberikan sosialisasi tak hanya dari kalangan pelajar saja. Tetapi hingga lansia.
Sosialisasi dilakukan di SMAN 10, Kantor Kelurahan, SMA PGRI 4, orangtua siswa TK Al Ikhwan, Posyandu lansia PB RT 21, Pengunjung Puskesmas 9 Nopember.
"Kami juga nanti akan ada kegiatan puskesmas keliling pada Rabu 17 Juli 2024," kata Kadinkes Kota Banjarmasin, dr Tabiun Huda
Sosialisasi juga dilakukan di SMPN 3 Banjarmasin dan di Puskesmas Karang Mekar, termasuk Posbindu Cempaka. Pun dengan SD yakni SDN SL 5, 3, dan 7. Sedangkan pada 17 Juli nanti di SDIT Insantama.
"Pelaksananya PKM. Sehingga adanya banyak yang bisa disosialisaikan. Kami juga sosialisasi di Kantor Kecamatan Banjarmasin Tengah SMAN 8 Banjarmasin, pengunjung Puskesmas Alalak Tengah setiap hari," katanya.
Untuk pengobatan pada untuk pasien yang diduga keracunan kecubung ditangani oleh rumah sakit.
"Kalau penanganan tergantung dari dokter yang menangani. Penanganannya dari rumah sakit. Untuk pemeriksaan lebih lanjut kami masih berkoordinasi dengan BNN terkait laboratorium hasil kecubung," pungkasnya.
Konten Terkait