Jumat 20-Jan-2023 21:05 WIB
359

Foto : tribun-bali
brominemedia.com
- Pemerintah secara konsisten, terus meningkatkan kualitas infrastruktur
transportasi di Provinsi Bali.
Guna mengantisipasi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
domestik, dan wisatawan mancanegara pasca pandemi Covid-19.
Pertumbuhan penumpang pesawat udara, di Bandara Ngurah Rai
baik domestik maupun internasional pada tahun 2022 sebesar 12,5 juta penumpang.
Meningkat signifikan sebesar 231 persen, dibandingkan tahun
2021 sebanyak 3,7 juta penumpang.
“Melihat tren pergerakan penumpang dan pesawat yang kian
meningkat.
Bandara Ngurah Rai akan dikembangkan kapasitasnya menjadi 35
juta penumpang/tahun, atau mencapai 3 kali lipat dari kapasitas saat ini,” kata
Menhub Budi Karya Sumadi.
Pemerintah secara konsisten, terus meningkatkan kualitas
infrastruktur transportasi di Provinsi Bali.
Guna mengantisipasi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
domestik, dan wisatawan mancanegara pasca pandemi Covid-19.
Pertumbuhan penumpang pesawat udara, di Bandara Ngurah Rai
baik domestik maupun internasional pada tahun 2022 sebesar 12,5 juta penumpang.
Pemerintah secara konsisten, terus meningkatkan kualitas
infrastruktur transportasi di Provinsi Bali. Guna mengantisipasi peningkatan
jumlah kunjungan wisatawan domestik, dan wisatawan mancanegara pasca pandemi
Covid-19. Pertumbuhan penumpang pesawat udara, di Bandara Ngurah Rai baik
domestik maupun internasional pada tahun 2022 sebesar 12,5 juta penumpang.
(Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)
Dengan adanya rencana maskapai Emirates yang akan mengoperasikan
pesawat Wide Body Airbus A380, pada pertengahan 2023 nanti.
Maka perlu dilakukan peningkatan kapasitas, seperti
perpanjangan runway, pengembangan terminal, maupun apron agar pelayanan yang
diberikan semakin baik.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai
Bali, Handy Heryudhitiawan menyampaikan pihaknya tentu mendukung program
tersebut.
“Pada prinsipnya PT. Angkasa Pura I sebagai pengelola
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali siap mendukung rencana pengembangan kapasitas
bandara.
Saat ini, pembahasan masih terus berlangsung di kantor pusat
PT Angkasa Pura 1 di Jakarta,” ujar Handy saat dikonfirmasi tribunbali.com,
Jumat 20 Januari 2023.
Mengenai rencana kedatangan penerbangan Emirates dengan
Airbus A380, Handy mengatakan pihaknya sudah mendapatkan informasi tersebut.
“Rencana penerbangan pesawat berbadan besar Airbus A380 oleh maskapai Emirates, memang kami sudah mendapatkan informasi dari pihak maskapai, tetapi untuk kepastian realisasi penerbangannya kami terus berkoordinasi dengan pihak maskapai,” imbuh Handy.

Pada prinsipnya, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali siap melaksanakan operasional pesawat A380 tersebut.
Dari informasi yang didapatkan tribunbali.com, awalnya penerbangan Emirates dengan A380 tersebut akan dimulai pada November 2022 lalu.
Dan perwakilan manajemen Emirates, Kemenhub dan stakeholder terkait lainnya pun sudah melakukan assesment kesiapan airside secara menyeluruh dinyatakan clear siap didarati oleh pesawat berbadan lebar pabrikan Airbus tersebut.
Namun tidak diketahui secara pasti kenapa rencana di bulan November tahun 2022 lalu tersebut batal dan baru akan jadi pada pertengahan tahun 2023 ini.
Dikutip dari wikipedia, Airbus A380 yang diproduksi oleh Airbus S.A.S. adalah sebuah pesawat berbadan lebar dua tingkat, dengan empat mesin yang mampu memuat 850 penumpang dalam konfigurasi satu kelas atau 555 penumpang dalam konfigurasi tiga kelas.
Pesawat ini melaksanakan penerbangan perdana pada 27 April 2005 dan telah memulai penerbangan komersial pada akhir tahun 2007 setelah ditunda beberapa kali.
Pesawat ini juga merupakan pesawat komersial (pesawat penumpang) terbesar yang pernah dibuat (dijuluki Superjumbo).
Saat pesawat pertama dibuat dan terbang mengangkasa ukuran pesawat terus dibuat semakin besar.
Pada tahun 1950an Boeing memproduksi 707 yang besar, kemudian pada tahun 1970, Boeing memproduksi dan meluncurkan Boeing 747 yang berukuran lebih besar lagi.
Tahun 2006, pesawat raksasa A380 baru mengangkasa.
Airbus A380 dikembangkan untuk mengatasi masalah yang semakin bertambah berkaitan dengan kepadatan dan sistem kontrol trafik udara yang mulai kesulitan dengan banyaknya jumlah pesawat.
Pesawat yang pada awalnya dinamai A3XX kemudian dinamai menjadi A380 mengikuti program peluncuran resminya pada akhir 2000.
Setelah mulai beroperasi, pesawat ini menjadi pesawat super jumbo-jet pertama yang mempuyai double-deck penuh seperti halnya competitor pertamanya Boeing 747.
Walaupun banyak orang berpendapat bahwa industri pesawat terbang belum siap untuk pesawat raksasa seperti itu, tetapi Airbus yakin bahwa perusahaannya akan memperoleh keuntungan ketika pesawat ini semakin dibutuhkan pada 2020.
Selanjutnya, Airbus menyatakan akan ada kebutuhan potensial untuk pesawat ini sekitar 1.200 pesawat penumpang dan 300 untuk model pengangkut.
Walaupun pesawat ini mempunyai ukuran yang sangat besar, A380 mengadopsi desain airliner konvensional dengan bodi pesawat silinder yang lebih lebar dari 747.
A380 memakai sayap yang dipasang rendah pada bodinya dengan 4 mesin di sepanjang bentangan sayapnya.
Roda pendaratannya terdiri dari 22 roda sehingga beban pada setiap roda sama dengan pada Boeing 747 dan 777.
Desain ini membuat A380 cocok dengan hampir seluruh landasan pada pelabuhan udara besar.
Akan tetapi, bentangan sayapnya yang sangat lebar membutuhkan “taxiways” yang lebih lebar sehingga dua A380 dapat berpapasan.
Banyak bandar udara juga harus membuat jembatan “jetway” tambahan untuk mengakomodasi banyaknya penumpang, dan sistem penanganan bagasi juga harus diupgrade.
Bandar udara yang baik pada jalur internasional menginvestasikan jutaan dolar untuk melakukan upgrade ini agar siap jika A380 mulai beroperasi.
Akan tetapi, penundaan pendanaan akan menjadi masalah utama pada semua operator A380.
Layout internal pada A380 adalah untuk penumpang pada dua dek atas, sementara pada kargo pada dek bawah.
Airbus juga menawarkan beberapa kompartemen kargo seperti toko, lounge atau bahkan kasino, walaupun maskapai penerbangan yang “economics minded” tidak suka dengan usulan semacam itu.
Kokpit pesawat sangat similar dengan keluarga pesawat A330/A340 untuk memudahkan pelatihan pilot.
Kokpit berada di antara dek paling atas dan dek utama dengan ketinggian yang sama dengan pesawat yang lebih kecil agar pilot mudah beradaptasi.
Dua model dasar yang saat ini dipasarkan adalah model pesawat penumpang A380-800 dengan tempat duduk sampai 555 dalam 3 kelas dan model pengangkut A380-800F.
Model lain saat ini juga sedang dalam pertimbangan.
Total 17 maskapai penerbangan sudah memesan sekitar 195 pesawat pada Februari 2008 dan seorang pangeran Saudi Arabia juga memesan sebuah model VIP.
Pesawat ini mempunyai mesin empat mesin buatan Rolls-Royce Trent-900 yang mampu memberikan daya dorong 36.280 kg atau empat mesin kipas turbo Engine Alliance GP 7200 (sebuah perusahaan patungan General Electric dengan Pratt & Whitney, dengan daya dorong 37.003 kg.
Pesawat A380 versi standar memiliki 854 kursi untuk penumpang, sementara A380-900 memiliki 1000 kursi untuk penumpang.
Di atas pesawat ini terdapat pusat pembelanjaan,tempat bermain anak-anak, dan fasilitas-fasilitas lainya (semua fasilitas ini disediakan sebagai opsi, tergantung pesanan maskapai).
Konten Terkait
Pertumbuhan penumpang pesawat udara, di Bandara Ngurah Rai baik domestik maupun internasional pada tahun 2022 sebesar 12,5 juta penumpang.
Jumat 20-Jan-2023 21:05 WIB