Jumat 12-Sep-2025 21:21 WIB
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Wilayah Kandea di Kelurahan Baraya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, masih menjadi salah satu titik rawan konflik antarpemuda.
Bentrok kerap terjadi antarwarga lorong, termasuk aksi pembusuran dan pelemparan batu.
Ketua RW 3 Baraya, Retno Patabang Bunga (53), mengatakan konflik yang terjadi di wilayahnya dipicu oleh dendam lama antarkelompok pemuda.
“Sering terjadi perang antar anak muda, katanya karena dendam lama,” ujarnya, Jumat (12/9)
Warga Lorong 3, Adelia, mengaku konflik seperti perang busur sudah berlangsung sejak 2013.
Ia menyebut dua minggu terakhir situasi mulai kondusif, meskipun belum ada jaminan keamanan ke depannya.
“Dari 2013 sampai sekarang sering ada perang busur. Dua minggu ini sudah aman, tapi tidak tahu nanti bagaimana,” katanya.
Selain konflik fisik, keresahan warga juga disebabkan oleh aktivitas konsumsi minuman keras di lorong.
Menurut warga, hal tersebut sering memicu keributan, terutama pada malam akhir pekan.
“Orang-orang yang mabuk sering bikin ribut, apalagi malam Minggu,” keluh Dio, warga setempat.
Berdasarkan data kelurahan, jumlah penduduk di wilayah Kandea mencapai 4.926 jiwa per akhir Agustus 2025.
Kepadatan ini disebut menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga keamanan lingkungan.
Untuk mencegah konflik berulang, pihak kelurahan dan aparat kepolisian telah menempatkan pengawasan 24 jam di beberapa titik rawan, terutama di perbatasan antara Bunga Ejaya dan Baraya.
Lurah Baraya, Nadira Hasin, menyatakan langkah tersebut merupakan bagian dari upaya mitigasi keamanan di wilayah tersebut.
“Kami melakukan mitigasi keamanan di perbatasan Bungai Jaya dan Baraya,” kata Nadira.
Ia mengimbau warga untuk menjaga kebersamaan dan menghindari potensi pemicu konflik.
“Kami ingin lingkungan tetap aman dan nyaman dengan dukungan penuh dari seluruh warga,” ujarnya.
Konten Terkait
PERISTIWA
HNW Apresiasi Menag Atas Keputusan Peningkatan Kesejahteraan Guru
Wakil Ketua MPR-RI sekaligus Anggota Komisi VIII DPR-RI Hidayat Nur Wahid, mengapresiasi Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar memfokuskan diri pada urusan pendidikan di lingkungan Kementerian Agama, khususnya terkait kesejahteraan guru.HNW sapaan akrabnya menyebut bahwa sikap adalah perhatian yang diberikan oleh Pemerintah sebagaimana disampaikan oleh Menteri Agama.“Alhamdulillah, Kemenag bisa mengakhiri penyelenggaraan ibadah haji dengan Indeks sangat memuaskan berdasarkan Survei ...
Kamis 11-Sep-2025 20:46 WIB