Selasa 13-Dec-2022 13:02 WIB
146

Foto : tribun-bali
brominemedia.com
- Laksamana Yudo Margono telah disahkan DPR RI sebagai Panglima TNI
menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan segera memasuki masa pensiunnya.
Adapun pengesehan Yudo Margono sebagai Panglima TNI digelar
dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-12 pada Selasa 13 Desember 2022 di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta Pusat.
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid
menyampaikan terlebih dulu laporan Komisi I DPR atas hasil fit and proper test
calon panglima TNI.
"Komisi I DPR memutuskan poin satu, menyetujui
pemberhentian dengan hormat Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI,"
ujar Meutya.
"Poin dua, memberikan persetujuan terhadap pengangkatan
calon panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI," kata dia.
Setelah itu, Puan meminta persetujuan para hadirin rapat
atas laporan tersebut.
"Apakah laporan Komisi I DPR atas hasil fit and proper
test calon panglima TNI tentang pemberhentian dengan hormat Jenderal Andika
perkasa dari Panglima TNI dan pengangkatan Laksamana Yudo Margono jadi Panglima
TNI dapat disetujui?" kata Puan.
"Setuju," ujar anggota DPR.
Kemudian, Yudo maju ke depan meja pimpinan rapat paripurna.
Yudo memberi hormat kepada para anggota DPR.
Momen Laksamana Yudo Margono memberi hormat kepada anggota
DPR usai disahkan menjadi Panglima TNI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat,
Selasa 13 Desember 2022.
Momen Laksamana Yudo Margono memberi hormat kepada anggota
DPR usai disahkan menjadi Panglima TNI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat,
Selasa 13 Desember 2022. (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)
"Hidup, Panglima TNI," kata anggota DPR.
Dengan demikian, hal ini menandakan Yudo tinggal selangkah
lagi resmi dilantik sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Disahkannya Yudo juga sudah melalui berbagai tahapan di DPR,
mulai dari pengiriman surat presiden (surpres) hingga verifikasi faktual Komisi
I ke rumah dinasnya.
Dalam Rapat Paripurna tadi dipimpin oleh Ketua DPR Puan
Maharani. Dia didampingi oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Muhaimin
Iskandar, Rachmat Gobel, dan Lodewijk Paulus.
Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono mengungkapkan hasil uji
kelayakan dan kepatutan Laksamana Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI telah
diserahkan ke pimpinan DPR Jumat 2 Desember 2022 malam.
Setelah itu hasil uji kelayakan dan kepatutan Calon Panglima
TNI diparipurnakan Selasa 13 Desember 2022 pekan ini.
"Hasil dari uji kelayakan dan kepatutan Laksamana Yudo
Margono langsung diserahkan malam ini juga dan mungkin diparipurnakan Selasa
depan," kata Dave kepada awak media di depan rumah Dinas Yudo Margono,
Jumat 2 Desember 2022 malam.
Kemudian dikatakan Dave setelah diparipurnakan lalu hasilnya
akan dikirimkan ke Istana Kepresidenan.
"Selasa depan diparipurnakan lalu pimpinan DPR
mengirimkan hasilnya ke istana untuk menjadwalkan pelantikan," sambungnya.
Kata Dave terkait jadwal pelantikan tergantung dengan keputusan
Presiden Joko Widodo.
"Waktu pelantikannya tergantung presiden," tutupnya.

Perjalanan Karir Sang Anak Petani
Dikutip dari Kompas.com, Laksamana Yudo Margono adalah anak keluarga petani di Madiun.
Latar belakang ini yang membuatnya memahami arti penting perjuangan dalam hidup.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono diberitakan diusulkan sebagai Penglima TNI yang baru, menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa, yang akan memasuki usia pensiun. Dengan usianya yang 57 tahun, andaikata nanti akhirnya benar-benar menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa, maka secara normal Yudo Margono akan menjabat Panglima TNI sekitar 1 tahun.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono diberitakan diusulkan sebagai Penglima TNI yang baru, menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa, yang akan memasuki usia pensiun. Dengan usianya yang 57 tahun, andaikata nanti akhirnya benar-benar menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa, maka secara normal Yudo Margono akan menjabat Panglima TNI sekitar 1 tahun. (Istimewa)
Perjuangan ini kemudian ditunjukkannya untuk bisa menggapai impian menjadi seorang tentara.
Ketika mendaftar menjadi tentara di AAL, Surabaya, Jawa Timur, Yudo muda harus menempuh perjalanan jauh dari Madiun ke Surabaya menggunakan bus.
Hal ini diketahui saat Yudo menceritakan perjuangannya untuk menjadi seorang tentara.
Kata Yudo, karena tak punya sanak saudara, ia rela menumpang tidur di masjid untuk merebahkan tubuhnya setelah berjuang mengikuti proses seleksi AAL.
"Kayak saya, rumah Madiun daftarnya pas itu di Surabaya. Akhirnya saya ngeluarin duit buat naik bus pulang pergi untuk makan," kata Yudo, dikutip dari Tribunnews dalam acara serbuan vaksinasi TNI AL di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa 2 November 2021.
"Terus saya waktu itu tidur di masjid karena kan memang enggak ada saudara. Mungkin ya seperti itu," sambungnya.
Setelah itu, dia resmi diterima sebagai prajurit TNI Angkatan Laut (AL).
Dalam perjalanan karir militernya, Yudo dapat dikatakan dibesarkan sebagai prajurit TNI AL di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
Hal ini terlihat dari penugasan awalnya selepas lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1988, Yudo langsung mendapat kepercayaan dengan mengemban posisi sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332.
Karir terakhir Yudo sebelum menjabat KSAL adalah Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) pada 2019-2020.
Nama Yudo kian akrab saat menduduki jabatan tersebut.
Hal ini karena keterlibatannya secara langsung memantau kehadiran kapal-kapal nelayan China yang melanggar karena memasuki wilayah Natuna, Kepulauan Riau, pada 2020.
Tak sampai situ, Yudo juga terlibat aktif dalam penanganan warga terkait Covid-19, terutama dalam pemulangan warga negeri Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri.
Konten Terkait
Laksamana Yudo Margono telah disahkan DPR RI sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa
Selasa 13-Dec-2022 13:02 WIB