Senin 27-Feb-2023 06:37 WIB
199

Foto : harianjogja
brominemedia.com - Industri pembayaran kini secara end to end telah melayani
digitalisasi ekonomi antara seluruh pihak, baik di daerah maupun secara
nasional.
Di Kota Jogja, misalnya. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI)
DIY mencatat, total transaksi QRIS di Kota Jogja tumbuh 3,5 kali pada 2022 lalu
dibandingkan tahun sebelumnya. Dari Rp396,76 miliar naik menjadi Rp1,770
triliun.
Itulah sebabnya, melalui Blueprint Sistem Pembayaran
Indonesia (BSPI) 2025, BI mendukung akselerasi transformasi digitalisasi
pembayaran.
Kepala Perwakilan BI DIY, Budiharto Setyawan, mengapresiasi
diluncurkannya pembayaran kanal tunggal di Kota Jogja.
Kanal tunggal pembayaran melalui Quick Response Code
Indonesian Standard (QRIS) Dinamis tersebut diharapkan akan semakin
meningkatkan efisiensi transaksi.
"Harapannya, implementasi kanal ini akan mendorong
peningkatan digitalisasi dan realisasi penerimaan daerah serta mengoptimalkan
layanan Pemda ke masyarakat," kata Budi, Sabtu (25/2/2023).
Selain itu, lanjut Budi, keberadaan keberadaan kanal tunggal
tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan
pengembangan ekosistem digital. Dampaknya ekonomi tidak hanya tumbuh kuat,
namun juga seimbang, inklusif, dan berkelanjutan.
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

"Kanal tersebut terwujud berkat kolaborasi dengan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah [TP2DD] untuk mendigitalisasikan transaksi keuangan pemerintah dan ekosistemnya," katanya.
Dari catatan BI, total transaksi QRIS di Kota Jogja tumbuh 3,5 kali pada 2022 lalu dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari Rp396,76 miliar naik menjadi Rp1,77 triliun.
Adapun transaksi QRIS people to government (P2G) di wilayah Kota Jogja tercatat naik tiga kali lipat dibandingkan sebelumnya, dari Rp4,33 miliar menjadi Rp18,07 miliar.
Sementara pembayaran Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) masih didominasi kanal teller sebesar 97% dan transaksi digital baru mencapai 3%.
Menurutnya, untuk mempercepat dan memperluas penggunaan pembayaran digital maka perlu kolaborasi antar-stakeholder.
"Dibutuhkan sinergi dan inovasi dari para stakeholder untuk mendukung akselerasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah [ETPD]. Baik untuk perluasan implementasi, penguatan koordinasi dan sinergi, serta penguatan monitoring dan evaluasi," katanya.
Sebelumnya, TP2DD Kota Jogja menggelar high level meeting untuk membahas langkah dalam mengakselerasi ETPD, Jumat (24/2).
Kegiatan tersebut merupakan high level meeting pertama yang digelar di DIY. Adapun ETPD merupakan upaya mengubah transaksi pendapatan dan belanja dari cara tunai menjadi nontunai berbasis digital.
Konten Terkait
Pemkab Sleman terus meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan pengolahan sampah untuk mengatasi persoalan sampah di wilayah ini.
Selasa 15-Jul-2025 20:37 WIB
Karnaval Kaula Muda akan digelar di Jawir Space, Kota Jogja, Sabtu (12/7/2025) sore. Kegiatan ini tidak hanya mempertemukan antara generasi milenial dengan gene
Senin 07-Jul-2025 20:27 WIB
PSS Sleman kembali akan diperkuat oleh Ifan Nanda, Fachruddin Aryanto dan Kevin Gomes pada kompetisi Liga 2 2025/2026. Kepastian tersebut dikabarkan langsung ol
Minggu 29-Jun-2025 20:47 WIB
Dari karya tersebut, Franziska ingin mengajak masyarakat untuk mengolah sampah menjadi karya seni yang memiliki nilai ekonomi.
Minggu 22-Jun-2025 22:07 WIB
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menyebut sebanyak 28 kelurahan masih berstatus zona kuning dalam sistem pengelolaan sampah. Sementara, 17 kelurahan lainnya sudah
Selasa 08-Apr-2025 20:27 WIB