Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PEMERINTAHAN

Bos Kadin Sebut Beras Impor Murah Bisa Mengancam Petani RI

Jumat 30-Dec-2022 07:26 WIB

332

Bos Kadin Sebut Beras Impor Murah Bisa Mengancam Petani RI

Foto : tempo

brominemedia.com-- Guswanto mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang kemungkinan terjadi dalam beberapa hari kedepan. Pasalnya, hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir, genangan, banjir bandang, tanah longsor, gelombang tinggi. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan negara perlu mewaspadai dampak disparitas harga beras yang terlalu tinggi. Ia merujuk pada laporan Bank Dunia bertajuk 'Indonesia Economic Prospect' yang menyebutkan harga beras Indonesia paling mahal jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Menurut Arsjad, jika perbedaan antara harga di dalam negeri dan luar negeri terlalu besar, ada kecenderungan harga beras impor lebih murah. Walhasil, keinginan untuk mendatangkan beras dari luar negeri menjadi sangat tinggi dan mengancam petani.

"Kondisi ini bisa memberikan ancaman bagi petani," ucapnya melalui keterangan tertulis, dikutip pada Jumat, 30 Desember 2022.

Pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk mengimpor beras sebanyak 200 ribu ton hingga akhir 2022 untuk memenuhi stok cadangan beras pemerintah atau CBP. Menurut Arsjad, dampak disparitas harga ini dipicu oleh kebijakan impor beras yang muncul ketika Bulog mencatat stok CBP menyusut dari 1 juta ton pada awal 2022 menjadi 587 ribu ton pada November 2022.

Karena harus melakukan intervensi pasar selama musim paceklik, yakni tiga hingga empat bulan ke depan dan mengantisipasi kebutuhan untuk bencana alam, Arsyad menuturkan Bulog semestinya mengisi stok beras hingga tingkat aman sekitar 1,5 juta ton. Bulog mencoba mengadakan stok beras itu dari pasar domestik, tapi kesulitan mendapatkan walau regulasi harga patokannya sudah direlaksasi.

Sehingga, pemerintah memutuskan untuk mengambil opsi impor beras. "Inilah yang jadi sumber ketidaksepahaman antara Bulog dan Badan Pangan Nasional dengan Kementerian Pertanian," kata dia.

Padahal, ia melanjutkan, Indonesia telah mewujudkan swasembada beras pada periode 2019-2021. Pada periode ini, Indonesia hanya mendatangkan beras khusus yang merupakan jenis yang tidak ditanam di Indonesia. Beras khusus tersebut umumnya ditujukan bagi hotel, restoran, hingga pelaku bisnis katering. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia mengimpor beras khusus mencapai 407,7 ribu ton pada 2021, angka tersebut naik dari 2020 yang hanya 356,3 ribu ton.

Arsjad mewanti-wanti agar tingginya harga beras tidak sampai memunculkan polemik dan mengubah fokus pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan. Sekarang, tutur dia, adalah waktu yang sangat penting untuk memperkuat ketahanan pangan, mengingat ada potensi krisis global akibat perang Rusia dan Ukraina yang belum usai.

Ia menilai kondisi krisis global berdampak serius bagi rantai pasok (supply chain) perdagangan global, termasuk di sektor pangan. Gangguan pada pasokan berpotensi mendorong kenaikan harga, sehingga daya jangkau masyarakat menjadi lemah ditambah tingkat kesejahteraannya tidak mengalami peningkatan akibat krisis.

Arsjad menyebut kini terjadi kenaikan harga beras yang relatif besar di beberapa wilayah di Indonesia. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), ada dua wilayah yang rata-rata secara eceran naik melampaui 5 persen pada 6 Desember 2022 ketimbang sebulan sebelumnya, yakni 7 November 2022. Daerah dengan peningkatan harga rata-rata terbesar adalah Sulawesi Barat sebanyak 6,6 persen dan Kalimantan Tengah 5,6 persen. Selain itu, ada sekitar sebelas daerah yang masih defisit beras.

Menurut Arsjad, krisis pangan ini ditandai oleh sejumlah hal. Misalnya, pasokan bahan pangan yang berkurang atau harga yang makin tak terjangkau. “Jangan sampai kondisi krisis pangan terjadi di Indonesia, karena dampaknya bisa meluas ke masalah sosial,” ucap Arsjad.

Ia melanjutkan, secara fundamental, Indonesia perlu terus meningkatkan ketahanan pangan strategis. Misalnya, beras, terutama dari sisi produksi. Alasannya, kenaikan harga komoditas dapat bersumber dari sisi permintaan maupun penawaran yang berpotensi mempengaruhi daya jangka masyarakat. Begitu juga dengan kemungkinan adanya hambatan non-tarif atau harga di tingkat petani demi stabilisasi harga beras.

Dalam jangka panjang, menurut dia, pemerintah perlu mendorong investasi di bidang penelitian dan pengembangan pertanian. Selain itu, penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian agar mampu meningkatkan produktivitas petani.

Konten Terkait

KRIMINAL Identitas dan Peran 4 Tersangka Penculikan Santri di Rejoso Pasuruan Terungkap, Dua Berasal dari Surabaya

Setelah sebelumnya berhasil menyelamatkan korban dan mengamankan tujuh orang terduga pelaku, Kepolisian Resor (Polres) Pasuruan Kota kini merilis identitas dan peran empat tersangka kunci yang terlibat langsung dalam aksi penculikan pada Senin (21/4/2025) malam lalu di Jalan Raya Pantura Rejoso.

Rabu 23-Apr-2025 20:50 WIB

Identitas dan Peran 4 Tersangka Penculikan Santri di Rejoso Pasuruan Terungkap, Dua Berasal dari Surabaya
TREND Bulog Mojokerto Catat Serapan Gabah & Beras Tertinggi se-Jatim, Kodim 0815 Beri Apresiasi

Perum BULOG Cabang Mojokerto mencatatkan prestasi membanggakan dalam serapan gabah dan beras.

Rabu 16-Apr-2025 20:26 WIB

Bulog Mojokerto Catat Serapan Gabah & Beras Tertinggi se-Jatim, Kodim 0815 Beri Apresiasi
PERISTIWA Lucky Hakim: Awalnya Saya Berasumsi Boleh Liburan ke Luar Negeri Karena Kantor lagi Tutup

Lucky Hakim secara terbuka menyampaikan, tidak mengantongi surat izin Kementerian Dalam Negeri saat pelesiran ke luar negeri.

Selasa 08-Apr-2025 20:06 WIB

Lucky Hakim: Awalnya Saya Berasumsi Boleh Liburan ke Luar Negeri Karena Kantor lagi Tutup
PEMERINTAHAN Waketum Kadin Haryara: Aksi Premanisme Mengganggu Iklim Investasi

Wakil Ketua Umum Kadin bidang Kepatuhan dan Etika bisnis Haryara Tambunan menilai tindakan premanisme yang marak belakangan ini dan membawa-bawa nama ormas telah mengganggu dunia usaha.

Senin 17-Mar-2025 20:39 WIB

Waketum Kadin Haryara: Aksi Premanisme Mengganggu Iklim Investasi
PEMERINTAHAN Harga Gabah dan Beras Naik, Petani Minta HPP Rp 7 Ribu per Kg, Mayoritas Petani Gurem

Badan Urusan Logistik (Bulog) Jawa Barat (Jabar) akan optimalkan penyerapan gabah beras di tingkat petani, seiring dengan kebijakan pemerintah.

Rabu 15-Jan-2025 20:45 WIB

Harga Gabah dan Beras Naik, Petani Minta HPP Rp 7 Ribu per Kg, Mayoritas Petani Gurem

Tulis Komentar