Selasa 15-Jul-2025 20:38 WIB
Foto : tribunnews
Brominemedia.com – Kementerian Pertanian mengungkap temuan 212 merek beras yang diduga tidak sesuai dengan klaim mutu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 86 persen mengklaim sebagai beras premium atau medium, padahal hanya beras biasa.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Nining Yulistiani, menyebut dari jumlah 212 merek tersebut 13 diataranya sudah dirilis merknya.
Menangapi situasi tersebut, pengawasan terpadu telah digelar sejak pekan lalu. Tim gabungan yang terdiri dari Satgas Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP), hingga aparat Polda Jabar, menyisir sejumlah retail modern di wilayah Bandung Raya.
“Kami fokus pada beras dalam kemasan. Karena kalau beras curah, treatment-nya beda. Konsumen beli langsung, tidak mengacu pada label produk,” kata Nining saat diwawancarai, Selasa (15/7/2025).
Sebanyak 13 merek beras antara lain Sonia, Sofia, Fortune, Sip, Raja Platinum, dan Ultima masuk daftar pemantauan.
Empat distributor yang memegang merek-merek tersebut telah mengirim surat pernyataan ke Disperindag Jabar bahwa produk mereka sesuai dengan mutu yang tercantum pada label.
“Pernyataan itu sudah kami terima sejak 12 Juli. Namun kami tidak serta-merta percaya. Pengawasan lapangan tetap dilakukan, dan uji lab sedang berjalan di UPTD kami,” ujar Nining.
Meski lab internal milik Disperindag belum tergolong resmi, uji awal tetap dilakukan sebagai basis percepatan analisis mutu.
Nining menyebut, sampel diambil langsung dari rak-rak toko ritel, bukan dari distributor.
Menurutnya, ini penting untuk menjaga integritas hasil.
Dari pengecekan visual awal, label, berat bersih, dan fisik butir beras dalam kemasan dinilai sesuai. Namun pihaknya belum berani menyimpulkan.
Oleh karena itu, uji laboratorium penuh tengah disiapkan, dengan cakupan sampel diperluas ke luar wilayah Bandung.
“Kami menunggu hasil dari kota/kabupaten lain agar bisa menarik kesimpulan menyeluruh. Tidak bisa hanya dari satu titik,” ujarnya.
Konten Terkait