Sabtu 25-Feb-2023 06:40 WIB
153

Foto : republikain
brominemedia.com - Amerika Serikat (AS)
masih meyakini dan belum melihat adanya perubahan serta penambahan dalam
kesiapan pasukan Rusia menggunakan senjata nuklir di perang melawan Ukraina.
Hal itu disampaikan penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan kepada CNN
dalam sebuah wawancara, yang dilansir Jumat (24/2/2023).
"Kami tidak melihat adanya perubahan dalam postur baru
persenjataan nuklir Rusia dan kami juga tidak membuat perubahan dalam postur
nuklir kami," kata Sullivan ketika ditanya apakah menurutnya Rusia dapat
menggunakan senjata nuklir?
“Namun kami selalu
waspada dan kami juga menjaga saluran reguler [komunikasi] kepada pemerintah
Rusia untuk dapat berbicara dengan mereka tentang risiko eskalasi ini dan juga
mengkomunikasikan tingkat keparahan konsekuensi dari penggunaan senjata nuklir,”
kata Sullivan menambahkan.
Dia menegaskan kembali bahwa AS belum melihat pergerakan
dalam kekuatan nuklir Rusia yang membuat Gedung Putih percaya bahwa sesuatu
secara fundamental telah berubah dari keadaan selama setahun terakhir.
Walaupun belakangan, Presiden Rusia Vladir Putin mengumumkan
keputusannya untuk menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian New START
dengan AS. Perjanjian itu berisi Traktat Pengurangan Penggunaan Senjata Nuklir.
Menurut Presiden Putin Rusia sebenarnya tidak menarik diri
dari perjanjian itu. Hanya saja, sebelum membahas kelanjutan pekerjaan di bawah
perjanjian ini, Rusia harus memahami sendiri bagaimana START Baru akan
memperhitungkan persenjataan tidak hanya Amerika Serikat, tetapi juga nuklir
NATO lainnya.
Sementara itu, Parlemen Rusia (Duma) sebelumnya dengan suara
bulat mengesahkan undang-undang yang menangguhkan partisipasi Rusia di New
STARTpada Rabu (23/2/2023).
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Mitra Rusia, China berharap Moskow tidak menggunakan senjata nuklir untuk peperangan dengan Ukraina. Hal itu disebutkan dalam komentar Kementerian Luar Negeri China, berkaitan dengan Setahun Konflik Rusia-Ukraina yang berisi 12 poin.
Makalah berisi 12 poin yang menyerukan "penyelesaian politik" dari krisis tersebut menyusul tuduhan dari Barat bahwa China sedang mempertimbangkan untuk mempersenjatai Rusia. Sementara Beijing menolak tuduhan tersebut, dan menyebut itu sebuah sesuatu yang tidak benar.
Justru sebaliknya, mereka menyerukan untuk pembicaraan damai, dan mengakhiri perang di Ukraina. Walaupun AS dan Barat tidak percaya dan justru mencurigai hubungan dekat Beijing dengan Moskow.
Zhanna Leshchynska, kuasa usaha di kedutaan Ukraina, meminta Beijing untuk meningkatkan kenetralannya dan berbicara untuk kedua belah pihak. "China harus melakukan segala daya untuk menghentikan perang dan memulihkan perdamaian di Ukraina dan mendesak Rusia untuk menarik pasukannya," kata Leshchynska.
"Kami melihat pihak China kebanyakan berbicara dengan Rusia tetapi tidak dengan Ukraina."
Jorge Toledo, duta besar Uni Eropa untuk Cina, mengatakan Beijing memiliki tanggung jawab khusus sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk menegakkan perdamaian. "Apakah ini sesuai dengan netralitas, saya tidak yakin, itu tergantung netralitas apa yang dimaksud," kata Toledo.
Konten Terkait
Harga minyak mentah Brent naik 26 sen (0,37%) menjadi US$70,14 per barel pada pukul 13:22 GMT, setelah turun 1,5% di sesi sebelumnya
Jumat 14-Mar-2025 20:44 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial terkait perang di Ukraina, dengan menyebut bahwa Rusia memiliki posisi tawar yang kuat dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik.
Kamis 20-Feb-2025 20:28 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial terkait perang di Ukraina, dengan menyebut bahwa Rusia memiliki posisi tawar yang kuat dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik.
Kamis 20-Feb-2025 20:28 WIB
Kementerian Keuangan Ukraina mengonfirmasi bahwa total bantuan internasional yang diterima mencapai 41,7 miliar dolar pada tahun ini.
Selasa 31-Dec-2024 01:13 WIB
Bareskrim Polri menangkap warga negara (WN) Ukraina Roman Nazarenco alias RN yang merupakan otak sekaligus pengendali laboratorium narkoba di Bali.
Minggu 22-Dec-2024 20:34 WIB