Rabu 30-Nov-2022 09:30 WIB
394

Foto : tempo
brominemedia.com-- Masa depan Iran di badan kesetaraan dan pemberdayaan
perempuan PBB akan ditentukan pada pertengahan Desember mendatang. Washington
masih terus melobi, supaya Teheran dihukum atas penolakannya terhadap hak-hak
perempuan dan tindakan brutal terhadap protes yang dipicu kematian Mahsa Amini.
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) yang beranggotakan 54
orang akan memberikan suara untuk mengeluarkan Iran dari komisi tersebut.

"Amerika Serikat dan lainnya telah secara aktif
menggunakan telepon, menggalang dukungan untuk mengeluarkan Iran dari Komisi
PBB tentang Status Wanita," kata seorang diplomat PBB, yang berbicara
tanpa menyebut nama, kepada Reuters, Selasa, 29 November 2022.
"Sepertinya mereka membuat daya tarik - termasuk dengan
beberapa negara yang awalnya ragu-ragu."
Amerika Serikat pada Senin, 28 November 2022, mengedarkan
rancangan resolusi tentang langkah tersebut. Pernyataan itu menyebut kebijakan
Iran sangat bertentangan dengan hak asasi perempuan dan anak perempuan, serta
mandat Komisi Status Perempuan.
Iran baru saja memulai masa jabatan empat tahun di komisi
kesetaraan dan pemberdayaan perempuan PBB yang beranggotakan 45 orang. Badan
itu bertemu setiap tahun pada Maret dan bertujuan untuk mempromosikan
kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Konten Terkait
Informasi seputar kapan pencarian BSU 2025 tahap 2 banyak dicari oleh pekerja yang belum menerima BSU 2025.
Kamis 03-Jul-2025 20:38 WIB
Iran mengirimkan sinyal akan kembali perang melawan Israel setelah adanya campur tangan Amerika Serikat (AS).
Minggu 29-Jun-2025 20:49 WIB
Sebanyak 11 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran akibat serangan Israel tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Selasa 24-Jun-2025 20:47 WIB
Serangan Israel terhadap Iran lewat udara di Teheran menargetkan elemen-elemen kunci keamanan dan infrastruktur represif Iran, termasuk Penjara Evin.
Senin 23-Jun-2025 20:46 WIB
Korea Utara, Rusia dan China diduga tak akan tinggal diam atas serangan militer Amerika Serikat
Senin 23-Jun-2025 20:44 WIB