Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

4 Sapi di Ponorogo Mati Mendadak Diduga Terjangkiti PMK

Kamis 02-Jan-2025 20:22 WIB

12

4 Sapi di Ponorogo Mati Mendadak Diduga Terjangkiti PMK

Foto : jpnn

Brominemedia.com – Empat ekor ternak sapi di Kabupaten Ponorogo mati mendadak dengan gejala mirip wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kasus kematian ternak sapi mendadak itu dikonfirmasi perangkat Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan Moch Aziz Eko Febrianto.

"Iya, empat sapi milik warga kami dilaporkan mati mendadak dalam sepuluh hari terakhir dengan gejala yang mirip PMK. Selain itu, ada satu ekor sapi lagi dilaporkan sakit," kata Aziz, Kamis (2/1).

Terkait hal itu, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kecamatan dan mantri hewan. Namun, menurut dia, sampai sekarang belum ada tindak lanjut.

Eko menambahkan empat sapi yang mati merupakan jenis Brahman dengan total kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

"Sapi-sapi yang mati langsung dikubur oleh pemiliknya,” ujarnya.

Dinas Peternakan Kabupaten Ponorogo belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan ini.

Namun, berdasarkan data sebelumnya, wabah PMK di Ponorogo sempat terkendali setelah program vaksinasi massal dilakukan pada pertengahan tahun lalu.

Kasus terbaru itu memunculkan kembali kekhawatiran akan dampak ekonomi bagi peternak. Sebagai gambaran, seekor sapi Brahman dengan bobot lebih dari 500 kg bisa dihargai hingga Rp20 juta per ekor.

Peternak berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk mencegah meluasnya wabah.

“Kami hanya ingin sapi-sapi ini bisa diselamatkan,” ujar Kayun.

Sementara itu, laporan warga juga menyebutkan sejumlah peternak di desa lain mulai waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan secara mandiri, seperti membersihkan kandang secara rutin dan membatasi akses ke area ternak.

Sementara itu, Kayun (73), warga Dukuh Setutup, Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, mengungkapkan bahwa salah satu sapinya menunjukkan gejala PMK.

"Sudah sepekan gejalanya seperti ini. Mulut dan hidung berlendir, tidak bisa berdiri, kukunya luka, dan tidak mau makan," katanya.

Kayun menuturkan dia terpaksa mengobati sapinya secara mandiri dengan menyemprotkan antibiotik dan memberi pakan secara paksa.

"Saya punya dua ekor sapi, yang kena hanya satu. Sampai sekarang belum ada mantri hewan yang datang," ucapnya.

Konten Terkait

PERISTIWA Sanksi Demosi, Iptu SM dan Brigadir FRS Minta Uang Pembebasan Penonton DWP Saat Pemeriksaan Narkoba

Iptu SM dan Brigadir FRS meminta uang kepada para penonton DWP warga negara Asing dan warga negara Indonesia pada saat pemeriksaan narkoba

Jumat 03-Jan-2025 22:13 WIB

Sanksi Demosi, Iptu SM dan Brigadir FRS Minta Uang Pembebasan Penonton DWP Saat Pemeriksaan Narkoba
PERISTIWA SAMPAH Kiriman Jadi Sumber Kehidupan, Giri Prasta Kisahkan, Sebut Rencana Datangkan Kapal Penangkap

Permasalahan sampah yang menepi di sepanjang pantai di Badung sering terjadi setiap tahun.

Jumat 03-Jan-2025 22:12 WIB

SAMPAH Kiriman Jadi Sumber Kehidupan, Giri Prasta Kisahkan, Sebut Rencana Datangkan Kapal Penangkap
PERISTIWA Fakta Baru Kasus Dosen Diduga Penyuka Sesama Jenis di Mataram NTB, Korbannya Bertambah Jadi 22 Orang

LR, oknum dosen penyuka sesama jenis kini dipecat dari tiga kampus tempatnya mengajar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Korbannya kini ada 22.

Jumat 03-Jan-2025 22:12 WIB

Fakta Baru Kasus Dosen Diduga Penyuka Sesama Jenis di Mataram NTB, Korbannya Bertambah Jadi 22 Orang
KRIMINAL Kondisi Terkini Mahasiswi Jogja yang Disiram Air Keras: Luka 10 Persen, tapi Cukup Berat

Meski luka tinggal 10 persen, kata Banu, luka tersebut cukup berat dan berada di grade tiga, khususnya di bagian mata.

Jumat 03-Jan-2025 22:12 WIB

Kondisi Terkini Mahasiswi Jogja yang Disiram Air Keras: Luka 10 Persen, tapi Cukup Berat
PERISTIWA Hendak Menyelamatkan Wisatawan, Bripka Anditya Meninggal Setelah Terseret Arus di Pantai Pangandaran

Hendak menyelamatkan wisatawan, seorang Polisi bernama Bripka Anditya (35) terseret arus di Pangandaran hingga dinyatakan meninggal dunia

Jumat 03-Jan-2025 22:10 WIB

Hendak Menyelamatkan Wisatawan, Bripka Anditya Meninggal Setelah Terseret Arus di Pantai Pangandaran

Tulis Komentar