Foto : harianjogja
brominemedia.com -
Jajanan kaki lima dan beragam camilan kekinian menjadi makanan yang disukai
kaum remaja. Padahal makanan tersebut belum tentu memiliki kadar gizi yang baik
untuk tubuh.
Jika mengonsumsi jajanan seperti itu secara terus-menerus,
maka akan mengganggu tumbuh kembang remaja. Untuk itu diperlukan panduan untuk memperbaiki
pola makan remaja.
Dilansir dari Hellosehat, berikut in tips memperbaiki pola
makan remaja agar lebih sehat:
1. Biasakan tidak melewatkan sarapan
Sarapan berperan penting untuk tubuh diantaranya untuk
memberi energi lebih banyak dan membantu remaja untuk lebih berkonsentrasi.
Untuk itu, jangan sampai melewatkan waktu sarapan.
Menu sarapan sehat untuk remaja bisa berupa roti isi, susu,
telur dadar, atau oatmeal yang bisa dicampurkan dengan buah pisang. Selain itu
juga bisa mencoba makanan sehat cepat saji yang berbeda seperti sarapan sereal
gandum, muesli, roti gandum, muffin gandum, buah, yoghurt, atau pasta.
2. Kurangi minuman mengandung gula
Untuk mendapatkan pola makan yang menyehatkan, sebaiknya remaja mengurangi konsumsi yang manis-manis. American Heart Association (AHA) merekomendasikan asupan gula untuk anak usia 2-18 tahun adalah tidak lebih dari 6 sendok teh atau 100 kalori dalam sehari. Rekomendasi tersebut tidak termasuk gula alami dalam susu, buah, dan sayur.
Gula membuat tubuh anak tidak mudah kenyang dan selalu ingin makan. Selain memicu obesitas pada anak, gula juga bisa menjadi penyebab karies pada gigi.
3. Banyak makan buah dan sayur
Remaja biasanya mendapatkan protein dan karbohidrat yang cukup, tetapi kekurangan vitamin dan mineral dari buah dan sayuran. Kebanyakan dari mereka susah makan sayur.
Namun, untuk menjalani pola makan yang sehat bagi remaja, remaja tetap perlu mengonsumsi buah dan sayur setidaknya satu porsi setiap hari. Buah yang dapat dikonsumsi misalnya semangka, melon, anggur, atau stroberi. Sementara untuk sayur berupa sayur sop dengan isian wortel, buncis, dan sosis.
4. Kurangi makanan cepat saji
Bila ingin menjalani pola makan yang menyehatkan, sebaiknya kurangi intensitas mengonsumsi makanan cepat saji seperti ayam goreng, minuman bersoda, dan keripik kentang. Pasalnya, makanan cepat saji mengandung kadar lemak tinggi terutama lemak jenuh, garam dan gula tinggi, rendah serat, kurang kalsium dan zat besi, serta kalori tinggi.
Pola makan yang buruk dapat menyebabkan kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi pada remaja, sembelit, kelelahan dan remaja susah konsentrasi.
Konten Terkait
Jajanan kaki lima dan beragam camilan kekinian menjadi makanan yang disukai kaum remaja. Padahal makanan tersebut belum tentu memiliki kadar gizi yang baik
Senin 30-Jan-2023 10:07 WIB