Foto : tempo
brominemedia.com -
Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah alias Kokam menjadi salah satu
organisasi masyarakat yang dilibatkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk
turut mengamankan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru 2023.
Hal tersebut dikabarkan langsung oleh Kapolri Listyo Sigit
saat memberikan keterangan pada wartawan setelah menggelar rapat terbatas di
Istana Merdeka pada Senin, 19 Desember 2022. "Ini (pelibatan Kokam) juga
menunjukkan bagian dari proses toleransi yang sangat baik yang ada di
Indonesia," kata Sigit.
Berdasarkan sejarahnya, kemunculan Kokam di Indonesia tidak
dapat dipisahkan dari momentum kelam pada 1965 atau saat pemberontakan Partai
Komunis Indonesia (PKI). Lantas, bagaimana sejarah pembentukan Kokam ini?
Sejarah Kokam di Tengah Pusaran Kudeta PKI
Dikutip dari situs resmi PWMU, pada 1 September 1965, Ketua
Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Drs. Lukman Harun sedang menggelar
pelatihan Kader Takari bagi pemuda-pemudi Muhammadiyah.
Pelatihan tersebut digelar di Aula Universitas Muhammadiyah
Jakarta (UMJ) dan diikuti sekitar 250 peserta baik laki-laki maupun perempuan
selama sebulan.
Acara tersebut diketahui berjalan lancar. Bahkan, Jenderal
A. H. Nasution dikabarkan sempat menghadiri dan mengisi acara tersebut pada 30
September 1965. Namun, setelah meninggalkan kampus UMJ sekitar pukul 23.30,
Nasution langsung didatangi oleh Pasukan Cakrabirawa.
Untungnya, Jenderal AH Nasution dikabarkan berhasil
menyelamatkan diri dari penangkapan tersebut setelah melompati tembok belakang
rumahnya.
Setelah peristiwa tersebut, pada 1 Oktober 1965, Radio Republik Indonesia (RRI) langsung menyiarkan soal kudeta Gerakan 30 September (G30S) yang berhasil menewaskan para jenderal. Kabar ini pun sampai ke telinga Lukman Harun.
Pembentukan Kokam
Mendengar kabar tersebut, di tengah-tengah acara pelatihan pemuda-pemudi Muhammadiyah, Lukman Harun langsung mengumpulkan beberapa tokoh penting di ruang rektor UMJ guna menyampaikan informasi soal Gerakan 30 September.
Setelah mendengar kabar tersebut, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah DKI Jakarta sekaligus anggota Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), Letkol HS Prodjokusumo, langsung menyarankan Lukman untuk membentuk rantai komando guna memobilisasi kader Muhammadiyah dalam mengawasi perkembangan gerakan PKI.
Pada hari itu juga, pukul 21.30, rapat tersebut memutuskan untuk membentuk satuan komando bernama Komando Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Muhammadiyah alias Kokam.
Namun, belakangan ini, menurut PWMU, nama belakang Kokam diubah menjadi Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah.
Saat itu, Letkol S. Prodjokusumo ditunjuk sebagai Komandan Kokam dan kampus UMJ di Jalan Limau dipilih sebagai lokasi markas Kokam. Peserta pelatihan saat itu pun juga langsung dikumpulkan di aula.
Empat Instruksi Prodjokusumo untuk Kokam
Saat itu, sebagai komandan Kokam, Prodjokusumo mengeluarkan tiga instruksi. Pertama, setiap cabang pemuda Muhammadiyah harus segera membentuk Kokam dan memberikan laporan ke markas besar.
Kedua, Angkatan Muda Muhammadiyah bertanggung jawab atas keselamatan semua keluarga Muhammadiyah di cabangnya. Ketiga, seluruh pimpinan Angkatan Muda Muhammadiyah harus bersiap membela agama, negara, dan bangsa.
Keempat, pemuda-pemudi Muhammadiyah diimbau untuk menjalin kerja sama sebaik-baiknya dengan kekuatan anti-PKI.
Setelah momen PKI tersebut berlalu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, K.H. A. Badwai mengesahkan keberadaan Kokam dan melantin Prodjokusumo sebagai panglima Kokam se-Indonesia pada 11 November 1965.
Konten Terkait
Kapolri pun meminta kepada jajarannya untuk lebih memasifkan patroli bersama dengan TNI di sejumlah titik rawan terjadinya pemalakan atau pungutan liar yang menuju ke lokasi-lokasi wisata.
Jumat 27-Dec-2024 20:45 WIB
Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Firli Bahuri menyebarkan foto pertemuan dirinya dengan Kapolri...
Rabu 19-Apr-2023 04:36 WIB
Ferdy Sambo menggugat Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit ke PTUN. Buntut dari pemecatan dirinya sebagai anggota Polri.
Jumat 30-Dec-2022 10:23 WIB
Kapolri Listyo Sigit selain melibatkan Banser NU, juga Kokam untuk jaga perayaan Natal 2023. Ini profil ormas Kokam
Rabu 21-Dec-2022 07:01 WIB
brominemedia.com-- Pengamat meragukan penelusuran kasus Ismail Bolong akan obyektif jika dilakukan internal Polri.
Rabu 23-Nov-2022 10:43 WIB