KULINER

Sega Pager, Cita Rasa Tradisional Khas Purwodadi yang Membumi

Selasa 13-May-2025 21:00 WIB 1

Foto : liputan6

Brominemedia.com – Purwodadi, sebuah kota kecil yang terletak di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah memang terkenal dengan kekayaan kulinernya yang sederhana namun penuh cita rasa.

Di antara berbagai makanan khasnya, ada satu sajian tradisional yang keberadaannya terus bertahan melawan arus modernisasi Sega Pager. Nama Sega Pager sendiri diambil dari bahasa Jawa, yang berarti nasi pagar, merujuk pada filosofi sajian ini yang disusun menyerupai pagar yang mengelilingi sesuatu yang penting, yakni nasi.

Dalam penyajiannya, Sega Pager Grobogan dibungkus rapi dengan daun pisang, menambah aroma khas yang harum dan menggoda. Isian utamanya terdiri dari nasi putih pulen, urap aneka sayuran segar, dan sambal kacang yang gurih pedas.

Kombinasi ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong dan kesederhanaan hidup masyarakat pedesaan Jawa. Secara tradisional, urap yang digunakan dalam Sega Pager berisi campuran sayuran seperti kacang panjang, tauge, bayam, daun kenikir, hingga daun pepaya muda yang direbus setengah matang agar tetap mempertahankan kerenyahan dan kesegarannya.

Sayuran ini kemudian dibumbui dengan kelapa parut yang telah dicampur aneka rempah, seperti bawang putih, kencur, cabai, dan sedikit gula merah, menciptakan cita rasa gurih, manis, dan sedikit pedas yang seimbang. Sebagai pelengkap, sambal kacang dengan rasa pedas-manis disiram di atas urap atau disajikan terpisah.

Sambal ini terbuat dari kacang tanah goreng yang dihaluskan bersama cabai rawit, bawang putih, dan gula merah, menghasilkan tekstur kental dan rasa yang menggugah selera. Penggunaan daun pisang sebagai pembungkus bukan hanya sekadar tradisi, melainkan juga memberikan sentuhan alami yang menambah keharuman sekaligus menjaga suhu makanan tetap hangat lebih lama.

Makanan ini pada awalnya sangat lekat dengan kehidupan petani di Purwodadi. Dahulu, Sega Pager kerap dibawa sebagai bekal saat mereka pergi ke sawah atau ladang.

Karena praktis dan mudah dibawa, makanan ini menjadi pilihan utama untuk makan siang di tengah kesibukan bekerja.

Warisan Rasa

Tidak heran bila sampai sekarang, Sega Pager kerap ditemukan dijual di pasar tradisional pada pagi hari, di mana para pembeli yang ingin memulai hari dengan sesuatu yang mengenyangkan dan menyehatkan bisa dengan mudah menikmatinya.

Keunikan lain dari Sega Pager adalah tidak adanya penggunaan lauk hewani seperti daging atau telur, menjadikannya hidangan yang sangat ramah bagi para vegetarian atau mereka yang ingin menikmati menu sehat berbasis nabati. Namun, beberapa variasi modern terkadang menambahkan lauk seperti tempe goreng, tahu bacem, atau bahkan telur rebus untuk menambah pilihan rasa.

Dalam dunia kuliner yang semakin modern dan penuh inovasi ini, kehadiran Sega Pager bagaikan nafas segar yang mengingatkan kita pada akar budaya kuliner Nusantara yang mengedepankan kesederhanaan namun penuh makna.

Kini, meskipun Sega Pager lebih banyak ditemui dalam acara-acara tradisional seperti kenduri, hajatan desa, atau sekadar jualan di pasar pagi, ada juga sebagian restoran atau warung makan yang mulai memasukkan Sega Pager ke dalam daftar menunya untuk memperkenalkan kuliner ini kepada generasi muda dan wisatawan.

Membungkusnya dengan cara yang tradisional, menata urap dengan warna-warni alami sayuran, serta menyiramkan sambal kacang yang harum, membuat setiap porsi Sega Pager tidak hanya sebuah makanan, tetapi juga sebuah pengalaman budaya yang kaya rasa.

Melestarikan makanan seperti Sega Pager berarti juga menjaga warisan rasa, tradisi, dan nilai kehidupan masyarakat Purwodadi. Makanan ini mengajarkan tentang pentingnya bersyukur atas anugerah alam, memanfaatkan hasil bumi secara sederhana namun maksimal, serta berbagi dalam kebersamaan.

Sega Pager adalah bukti bahwa dalam selembar daun pisang dan secarik nasi, tersimpan filosofi kehidupan yang dalam: kehangatan, kesederhanaan, dan kebersamaan.

Konten Terkait

KULINER Sega Pager, Cita Rasa Tradisional Khas Purwodadi yang Membumi

Kombinasi ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong dan kesederhanaan hidup masyarakat pedesaan Jawa

Selasa 13-May-2025 21:00 WIB

KULINER Intip Daya Tarik Yuzuya, Restoran Jepang Aesthetic di Jakarta

Restoran Jepang di Indonesia kini semakin menjamur dan mudah ditemukan baik di kota besar maupun di pusat perbelanjaan. Adapun di Jakarta banyak restoran Jepang yang bisa dikunjungi salah satunya Yuzuya.

Kamis 08-May-2025 21:00 WIB

KULINER Tips Ampuh Mengurangi Pahit Pare, Pakai 2 Bahan Sederhana dari Dapur

Pare pahit? Tenang! Artikel ini bagi rahasia ampuh menghilangkan rasa pahit pare dengan berbagai metode, menjaga nutrisi tetap maksimal. Coba sekarang!

Jumat 14-Mar-2025 20:44 WIB

KULINER Manis Legit Puding Jagung Gorontalo, Takjil Favorit Warga saat Ramadan

Hidangan berbahan dasar jagung manis ini memiliki rasa yang khas, berpadu sempurna dengan santan dan gula, menciptakan sensasi lezat yang menggugah selera.

Rabu 12-Mar-2025 21:00 WIB

KESEHATAN Pentingnya Asupan Gizi Seimbang, Ibu-ibu PKK di Indonesia Diedukasi Bijak Konsumsi Garam

Ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di 15 kota besar Indonesia mendapatkan edukasi pemahaman gizi seimbang, bijak dalam mengkonsumsi garam

Selasa 11-Mar-2025 21:15 WIB

Tulis Komentar