SAMPAH Kiriman Jadi Sumber Kehidupan, Giri Prasta Kisahkan, Sebut Rencana Datangkan Kapal Penangkap
Jumat 03-Jan-2025 22:12 WIB
17
Foto : tribun-bali
Brominemedia.com – Permasalahan sampah yang menepi di sepanjang pantai di Badung sering terjadi setiap tahun. Bahkan dalam membersihkan sampah itu, pemerintah Kabupaten Badung sampai menurunkan ratusan petugas kebersihan termasuk juga alat berat.
Kendati demikian, diluar dari pada itu ternyata sampah angin barat yang terjadi sebelumnya menjadi berkah oleh masyarakat setempat. Sampah itu pun sebelumnya dimanfaatkan dengan baik untuk melangsungkan hidup masyarakat di wilayah Badung Selatan.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengisahkan, jika sampah Angin Barat yang menepi di pesisir pantai ada sejarahnya. Bahkan dulu masyarakat berterima kasih akan adanya sampah jenis kayu yang menepi.
“Dulu saat sampah itu menepi, diucapkan terimakasih pada leluhur kami terutama leluhur kami yang berada di bentangan pantai di Badung. Kebetulan saya juga punya orang tua di Nusa Dua,” ujarnya saat ditemui Jumat (3/1).
Bupati Dua Periode itu menceritakan dulu masyarakat di Desa Legian, Seminyak dan yang lain tidak punya kayu bakar, sehingga itu yang digunakan memasak. Pada zaman itu, katanya, belum ada listrik, termasuk juga alat penanak nasi dan kompor gas.
“Dulu sampah kayu itu sampai diisi tanda, yang kita kenal di Bali dengan istilah sawen. Jadi kayu itu dikumpulkan dan digunakan untuk memasak. Sehingga sampah-sampah itu menjadi sumber kehidupan,” bebernya.
Pihaknya pun harus berterimakasih, pada jaman itu leluhurnya bisa hidup hingga saat ini ada generasi-generasi di Kabupaten Badung, termasuk dirinya. Kendati demikian, saat ini memang menjadi masalah, namun pihaknya mengaku sudah mencarikan solusi dalam penanganan sampah.
“Sampah ini datang dari muara-muara sungai yang ada di luar Bali. Sehingga menepi di Badung,” ucapnya.
Dalam penanganan sampah kayu-kayu itu dirinya pun sudah mencarikan solusi dengan membeli mesin pencacah kayu di tempat. Hal itu dilakukan agar pembersihan bisa maksimal dilakukan.
“Armada-armada juga kami sudah punya, kemungkinan nanti kapal untuk menangkap sampah-sampah yang ada di laut. Termasuk penanggulangannya kita akan pikirkan, bagaimana menangani sampah di TPA Suwung itu,” ucapnya.
Seperti diketahui, sampah kiriman di pesisir Kabupaten Badung saat ini sangat banyak. Bahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) setempat mengangkut sampai 20 Ton sampah per hari.
Kegagalan Joko Widodo mempertahankan hubungan harmonis dengan PDIP, bahkan sampai dipecat dengan alasan pelanggaran berat, termasuk tuduhan intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi, menjadi pukulan besar yang mencoreng citranya.Tak lama berselang, Presiden ke-7 RI itu masuk dalam nominasi tokoh kejahatan terorganisasi dan korupsi 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).Menurut pengamat sosial dan politik Adian Radiatus, laporan OCCRP semakin mencoreng muka Jokowi di m.. Baca selengkapnya di https://rmol.id/nusantara/read/2025/01/05/651180/jokowi-sibuk-tegakkan-benang-basah-pasca-masuk-daftar-pemimpin-terkorup