PEMERINTAHAN

Rusia dan PBB Gelar Konsultasi Bahas Perjanjian Koridor Gandum Laut Hitam

Selasa 14-Mar-2023 06:22 WIB 342

Foto : republikain

brominemedia.com – Delegasi Rusia dan PBB mengadakan konsultasi di Jenewa, Swiss, Senin (13/3/2023) untuk membahas pelaksanaan kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau dikenal dengan istilah Black Sea Grain Initiative (BSGI). Masa berlaku kesepakatan tersebut bakal berakhir bulan ini.

Dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS, dalam pertemuan di markas besar PBB di Jenewa, delegasi Rusia dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Vershinin. Sementara perwakilan PBB dipimpin Kepala Kantor Urusan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths dan Sekretaris Jenderal Konferensi Perdagangan dan Pembangunan Rebeca Grynspan.

Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!

Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm

Sebelum konsultasi dimulai, para peserta tak memberikan keterangan atau pernyataan apa pun kepada pers. Bulan lalu, Wakil Menteri Infrastruktur Ukraina Yuriy Vaskov mengatakan, negaranya akan kembali terlibat perundingan dengan Rusia untuk memperpanjang masa berlaku BSGI.

“Negosiasi untuk memperluas koridor gandum akan dimulai dalam sepekan dan kemudian kami akan memahami posisi semua pihak. Saya pikir akal sehat akan menang dan (masa berlaku) koridor (gandum) bakal diperpanjang,” kata Vaskov, 17 Februari lalu.

BSGI berhasil diperpanjang selama 120 hari terhitung sejak 19 November 2022. Pada 2 November tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk melanjutkan keterlibatan atau partisipasi negaranya dalam BSGI.

Putin mengatakan, Ukraina telah memberikan jaminan kepada negaranya bahwa mereka tidak akan menggunakan koridor gandum untuk tujuan militer.

Pada 29 Oktober 2022, Rusia mengumumkan mereka menangguhkan implementasi kesepakatan BSGI. Hal itu dilakukan setelah sejumlah kapal dan infrastruktur militernya di Sevastopol menjadi sasaran serangan pesawat nirawak Ukraina.

BSGI disepakati Rusia dan Ukraina pada 22 Juli 2022 di Istanbul, Turki. PBB dan Turki menjadi pihak yang mengawasi proses penandatanganan kesepakatan tersebut.

Lewat BSGI, Moskow memberi akses kepada Ukraina untuk mengekspor komoditas biji-bijiannya, termasuk gandum, dari pelabuhan-pelabuhan mereka di Laut Hitam yang kini berada di bawah kontrol pasukan Rusia. Itu menjadi kesepakatan paling signifikan yang dicapai sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada 24 Februari tahun lalu.

Rusia dan Ukraina merupakan penghasil 25 persen produksi gandum dan biji-bijian dunia. Sejak konflik pecah Februari lalu, rantai pasokan gandum dari kedua negara itu terputus.

Ukraina tak dapat melakukan pengiriman karena jalur pengiriman dan pelabuhan-pelabuhan mereka berada di bawah kontrol Rusia. Sementara Moskow tak bisa mengekspor karena adanya sanksi Barat. Hal itu sempat memicu kekhawatiran bahwa dunia bakal menghadapi krisis pangan.

Konten Terkait

PEMERINTAHAN Antisipasi Serangan Drone FPV, Rusia Kembangkan Sistem Pertahanan Tank Berbentuk Dandelion

Seperti apa cara Rusia menangkal serangan drone musuh lewat teknologi terbarunya?

Kamis 11-Dec-2025 20:30 WIB

PERISTIWA Jika NATO Berperang dengan Rusia, Kerugiannya Capai Rp24.971 Triliun

Tiga setengah tahun setelah invasi Ukraina, NATO seharusnya yakin bahwa mereka lebih kuat dan lebih mampu daripada Rusia, kata Panglima Angkatan Bersenjata Inggris Marsekal Richard Knighton.

Minggu 30-Nov-2025 20:10 WIB

TRAVEL Setelan Kuning Ratu Maxima di Solo Raya, Selendang Batik Jadi Pelengkap Istimewa

Tampil anggun dengan busana kuning cerah, Ratu Maxima sapa warga Solo dan Sragen. Simak momen seru Ratu Belanda belajar membatik hingga berdialog soal inklusi keuangan bersama buruh pabrik.

Rabu 26-Nov-2025 20:30 WIB

PEMERINTAHAN Hadiah Emas Swiss untuk Trump Tuai Kritik Tajam di Eropa

Hadiah jam meja Rolex emas dan batangan emas berukir dari sekelompok miliarder Swiss kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump memantik kecaman di Eropa. Sorotan muncul karena hadiah...

Minggu 23-Nov-2025 20:15 WIB

PEMERINTAHAN Rusia Resmi Bentuk Pasukan Drone sebagai Cabang Militer Baru

Rusia membentuk Pasukan Sistem Nirawak sebagai cabang militer baru, menegaskan pentingnya perang drone di era modern.

Minggu 16-Nov-2025 20:17 WIB

Tulis Komentar