Foto : fajar
"Setelah mendapatkan teori, peserta langsung praktik memilah sampah di lingkungan sekitar dengan bimbingan para fasilitator dari komunitas peduli lingkungan. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terutama dari kelompok ibu rumah tangga dan pemuda yang melihat ini sebagai peluang usaha," paparnya.
Nurliyana juga menyoroti pentingnya penerapan konsep ekonomi sirkular, di mana produk dan bahan dapat digunakan kembali dalam siklus produksi untuk mengurangi limbah. Ia berharap semakin banyak pelaku ekonomi kreatif yang melihat sampah sebagai bahan baku inovasi.
"Banyak startup dan UMKM yang berhasil mengubah limbah menjadi produk berkualitas tinggi. Kami ingin gerakan ini semakin luas dan berdampak nyata bagi masyarakat," tambahnya.
Ke depan, ia berencana memperluas program edukasi pengelolaan sampah ini ke berbagai daerah dengan menggandeng lebih banyak komunitas serta sektor industri kreatif.
"Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Jika kita semua berkontribusi, maka lingkungan yang bersih dan ekonomi yang lebih berkelanjutan bisa kita wujudkan bersama," pungkas Nurliyana.
Konten Terkait
Ada sekira dua ribu hektar tambak di kawasan Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, hilang
Jumat 30-May-2025 20:47 WIB
Viral seorang wanita mengacaukan resepsi pernikahan dan menuding pengantin pria menipunya.
Jumat 30-May-2025 20:46 WIB
“Semoga Posyantek lainnya dapat mengikuti jejak Posyantek Aloevera Aglonema dalam meraih prestasi,” harap Wabup Raja Sayang.
Jumat 30-May-2025 20:45 WIB
Pasar Bogor yang berlokasi di kawasan Suryakencana, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, segera dibongkar
Jumat 30-May-2025 20:45 WIB
Curhat dan keluhan nelayan tradisional di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, kian menyita perhatian,
Jumat 30-May-2025 20:45 WIB