Foto : brominemedia.com
Brominemedia.com - Ada tujuh
golongan yang akan mendapatkan keistimewaan di hari kiamat nanti, yakni yang
mendapatkan naungan Allah yang mampu melindungi mereka dari sengatan matahari.
Tujuh golongan itu sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh
Abu Huraira.
Nabi Muhammad Saw bersabda, "Ada tujuh orang yang akan Allah naungi
di Naungan-Nya pada Hari ketika tidak ada naungan kecuali Naungan-Nya; seorang
pemimpin yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah
Yang Maha Kuasa dan Agung, seorang pria yang hatinya melekat pada masjid, dua
orang yang saling mencintai karena Allah bertemu karena Allah dan berpisah
karena Allah, seseorang yang diajak berzina oleh wanita cantik dan berposisi
tinggi tetapi dia menolak dan mengatakan: 'Saya takut kepada Allah', seseorang
yang memberi amal dan menyembunyikannya, hingga tangan kirinya pun tidak tahu
apa yang diberikan tangan kanannya dalam amal; dan seseorang yang berzikir
kepada Allah dalam kesendirian hingga meneteskan air mata."
Di antara tujuh orang yang akan dinaungi Allah dengan naungan-Nya itu
adalah orang yang mengingat Allah dalam kesendirian
dan sembari meneteskan air mata.
Mohsen Haredy, dalam artikel di laman About Islam mengatakan
mengingat Allah (dzikir) diperlukan dari setiap Muslim dalam segala keadaan.
Sementara dzikir adalah ibadah yang mudah.
Namun, Mohsen mengatakan seorang Muslim hanya perlu fokus pada kata-kata
dzikir yang diucapkan sembari berupaya merasakan kehadiran Allah bersama kita.
Mohsen Heredy meraih gelar PhD dalam bidang Sastra Hadis dari Universitas
Leiden, Belanda.
Dia adalah mantan manajer eksekutif dan pemimpin redaksi Komite E-Dakwah
di Kuwait, dan seorang penulis kontributor dan konselor Reading Islam. Ia lulus
dari Universitas Al-Azhar dan memperoleh gelar MA dalam bidang Sastra Hadis
dari Universitas Leiden.
Allah telah memerintahkan agar berdzikir dalam banyak ayat Alquran dan
juga melarang kelalaian dan lupa. Di dalam Alquran disebutkan ayat yang
bunyinya, "Ingatlah Aku; maka Aku akan mengingatmu. Dan bersyukurlah kepada-Ku,
dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (QS. Al Baqarah: 152).
Redaksi demikian juga terdapat beberapa ayat lainnya, termasuk pada
Alquran surat 3:41, surat 4:103, dan surat 13:28. Bagaimana keutamaan mengingat
Allah dalam As-Sunnah?
Hadits tentang dzikir...
Banyak hadits yang diriwayatkan dari Nabi Saw tentang dzikir. Sebab
dzikir adalah yang menghubungkan seseorang dengan Allah sepanjang hari.
Abu Hurairah berkata bahwa Nabi Saw bersabda, bahwa Allah Swt berfirman,
"Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku.
Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian (di dalam hatinya), Aku akan
mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan
mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat),
dan jika dia mendekat kepada-Ku dengan sejengkal telapak tangan, Aku
mendekatinya satu hasta, dan jika dia mendekati-Ku dengan satu hasta, Aku
mendekatinya dengan ruang (yang ditutupi oleh) dua tangan. Dan jika dia
berjalan ke arah-Ku, Aku bergegas ke arahnya." (Muslim dan At-Tirmidzi)
Dalam mengingat Allah secara pribadi, Ibnu Hajar mengatakan orang
demikian di antara tujuh golongan yang berada di bawah naungan Allah adalah
orang yang mengingat Allah, baik di dalam hatinya atau dengan menyebut-Nya
dengan lantang.
Ketika dia sendirian, berarti itu paling jauh dari rasa pamer. Yang
dimaksud di sini adalah tidak ada gangguan, maka dia tidak memperhatikan
apa-apa selain Allah. Sementara itu, matanya penuh dengan air mata.
Mohsen mengatakan, sebagai seorang Muslim, ketika bencana menimpanya,
maka ia haruslah mengeluh hanya kepada Allah dan meminta belas kasih-Nya.
Seperti halnya Nabi Ayyub yang diuji banyak cobaan. Dia diuji dengan penyakit,
kehilangan harta benda dan anak-anaknya. Nabi Ayyub duji bukan karena dosa yang
dilakukannya, tetapi karena alasan yang hanya diketahui oleh Allah.
Para ulama memandang bahwa Nabi Ayyub diuji untuk mengangkatnya ke
status tinggi berdasarkan kesabarannya. Sebagai disebutkan dalam Alquran surat
38 ayat 44, yang berbunyi, "Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang
yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada
Tuhan-nya)."
Terlepas dari semua cobaan ini, Nabi Ayyub tidak pernah mengeluh kepada
siapa pun. Dia hanya berdoa kepada Allah dan meminta belas kasihan-Nya.
"Dan ingatlah˺ ketika Ayub berseru kepada Tuhannya, "Aku telah ditimpa musibah,
dan Engkau Maha Penyayang dari semua penyayang." (QS. 21:83)
Mohsen mengatakan, yakinlah selalu bahwa kemudahan akan datang setelah
setiap kesulitan. Berdasarkan itu, kita dapat dengan aman mengatakan tidak ada
salahnya meminta bantuan Allah ketika berada dalam kesulitan. Mengeluh kepada
Allah dikatakannya adalah haluan normal orang yang beriman.
Lantas, menangis sambil berdoa samakah dengan menangis karena mengingat
Allah? Mohsen mengatakan, menangis saat membaca Alquran, saat sholat atau saat
berdoa, adalah salah satu ciri orang yang shalih. Diriwayatkan dari Mutarrif
bahwa ayahnya berkata:
"Saya datang kepada Nabi Saw ketika dia sedang berdo'a, dan ada
suara yang keluar dari dadanya seperti suara air mendidih," artinya, dia
sedang menangis. (An-Nasa'i)
Mohsen menuturkan, menangis saat berdoa adalah tanda takut kepada Allah.
Sementara takut akan Allah adalah perintah dari Allah. Ada banyak ayat Alquran
yang menyebutkan perintah Ilahi agar takut kepada Allah.
"Ketika Anda takut kepada Allah, Anda memiliki hasrat untuk
melakukan perbuatan baik. Masuk surga dijamin juga ketika Anda takut kepada
Allah," kata Mohsen.
Para ulama berpendapat menangis selama sholat atau ketika berdoa dapat
memurnikan hati dan membawa lebih dekat kepada Allah. Sementara itu, Muslim
haruslah percaya bahwa menjadi seorang Muslim tidak menyelamatkan seseorang
dari ujian dalam kehidupan ini.
Sebab jika tidak ada cobaan, manusia tidak bisa membedakan antara yang
beriman dan tidak beriman. Namun, ujian sejatinya adalah hukum Ilahi untuk
menguji orang-orang yang beriman.
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan
sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui
orang-orang yang dusta." (QS. al-Ankabut: 2-3).
Bahkan apa yang terjadi pada Nabi Adam, dia diuji hingga Allah menerima
taubatnya dan mengangkat posisinya. Hal yang sama berlaku untuk semua Nabi
lainnya. Begitupun Nabi Muhammad Saw dan para sahabat serta para pengikutnya
juga diuji dalam berbagai bentuk.
Sebagaimana disebutkan dalam Alquran surat 2 ayat 155, bahwa orang yang
beriman bisa saja diuji termasuk dengan ketakutan, kelaparan, kehilangan orang
yang dicintai, dan kehilangan harta benda. Seorang mukmin dapat duji dengan
pengaruh pandangan jahat, ataupun dengan penyakit atau masalah yang mungkin
membuatnya kesakitan. Artinya, kata Mohsen, cobaan adalah hal biasa dalam
kehidupan orang yang beriman.
Namun, yang lebih penting dari ujian itu adalah bagaimana menghadapi
ujian tersebut. Mohsen mengatakan, seorang mukmin yang baik menghadapi
kesulitan dengan kesabaran sehingga dia berhak atas rahmat, berkah, dan
bimbingan Allah (Alquran surat 2:156-175).
Sementara itu, merasa sedih atau menangis ketika memiliki masalah adalah
wajar selama kita menerima ketetapan Allah dan tidak mengeluh kepada selain
Allah. Sebagaimana Nabi Muhammad pun yang merasa sedih dan meneteskan air mata
ketika putranya Ibrahim meninggal dunia (Al-BUkhari).
Mohsen mengatakan, bahwa menangis bukanlah hal yang dosa dan bukan
berarti tidak bersyukur kepada Allah. Menurutnya, menangis adalah perilaku
normal manusia yang diciptakan Allah dalam dirinya.
Mohsen menambahkan, menangis kepada Allah ketika menghadapi kesulitan
adalah pernyataan yang jelas bahwa tidak ada yang bisa diandalkan selain Allah.
Bahwasanya Allah selalu ada untuk membantu baik di saat-saat sulit dan mudah.
"Berdasarkan pemahaman tersebut, ketika Anda menangis kepada Allah
karena diliputi masalah, mudah-mudahan Anda mendapatkan pahala orang-orang yang
menitikkan air mata ketika mengingat Allah secara diam-diam," tambah
Mohsen.
Konten Terkait
Penyanyi Denada berbicara soal jodoh dan keinginannya untuk berumahtangga kembali.
Minggu 13-Apr-2025 20:31 WIB
Sat Reskrim Polresta Sidoarjo mengungkap kasus pengoplosan elpiji 3 kilogram ke dalam elpiji 12 kilogram.
Jumat 14-Feb-2025 20:32 WIB
Berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh Syaban 1446 H / Februari 2025, lengkap bacaan niat dan keutamaannya.
Selasa 11-Feb-2025 20:14 WIB
Mari memperbanyak amalan sunnah di Bulan Syaban 1446 Hijriah. 1 Syaban 1446 Hijriyah jatuh pada 31 Januari 2025.
Senin 03-Feb-2025 20:21 WIB
Investigasi yang dilakukan BPN Sidoarjo terhadap lahan yang bersertifikat HGB seluas 656 hektar di laut Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Sidoarjo
Kamis 30-Jan-2025 20:27 WIB