KESEHATAN

Kerap Dialami Pensiunan, Apa itu Post Power Syndrome?

Kamis 05-Jan-2023 10:15 WIB 311

Foto : tempo

brominemedia.com-- Tidak sedikit orang yang baru saja kehilangan atau berhenti dari suatu pekerjaan mengalami post power syndrome atau sindrom pascakekuasaan. Umumnya, kondisi ini dialami oleh orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan yang diikuti oleh menurunkan harga diri. Lantas, bagaimana sindrom ini terjadi?

Melansir rsjd-surakarta.jatengprov.go.id, makna ’power’ dalam  istilah post power syndrome bukan merujuk pada arti sebenarnya yaitu kekuasaan atau pekerjaan. Namun, ‘power’ dalam post-power syndrome memiliki kondisi ketika seseorang sebelumnya memiliki banyak kegiatan atau aktif tetapi mendadak hilang. Bagi penderita post-power syndrome, menganggur atau tidak melakukan kegiatan apapun setelah sebelumnya mengalami aktivitas yang padat melahirkan rasa ketidaknyamanan sendiri. 

Perubahan yang tidak bisa dia terima itu adalah perubahan yang berkaitan dengan hilangnya aktivitas, hilangnya kekuasaan, hilangnya harta, dan sebagainya. Jika dibiarkan berlarut, penderita post power syndrome akan mengalami gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikis.

Gejala Post Power Syndrome

Dilansir dppkbpmd.bantulkab.go.id, gejala-gejala yang menjadi tanda seseorang mengalami post-power syndrome yaitu kurang bergairah dalam menjalankan aktivitas, mudah tersinggung, menarik diri dari pergaulan, tidak suka mendengarkan pendapat orang lain, mengkritik atau mencela pendapat orang lain serta senang membicarakan dan membanggakan kehebatan/pencapaian di masa lalu.

Dilansir ui.ac.id, Seiring waktu, sindrom ini akan menimbulkan gejala-gejala psikologis lainnnya. Para penderitanya bisa merasa depresi, tidak berguna lagi, dan menjadi pemarah. Selain itu, penyakit-penyakit seperti vertigo dan penyakit lainnya juga dapat kambuh dan muncul.

Sebagian besar penderita post power syndrome adalah pensiunan. Oleh sebab itu, untuk mencegah terjadinya post power syndrome, setiap orang wajib untuk mempersiapkan diri mengenai kehidupan saat pensiun. Persiapan ini idealnya dilakukan saat rentang usia 25-45 tahun. 

Penderita post power syndrome biasanya akan menunjukkan emosi yang negatif. Walaupun demikian, sebaiknya penderita tidak dijauhi atau dihindari. Para penderita ini perlu dibantu untuk beradaptasi dan menerima kondisinya, salah satunya dengan menyibukkan diri dengan hal baru.

Konten Terkait

TEKNOLOGI Ketum FJPI: Integritas Jurnalis Penting di Era AI

Uni Lubis menegaskan bahwa AI hanyalah kumpulan data dari berbagai sumber, termasuk internet dan media, yang belum tentu valid tanpa proses verifikasi.

Senin 17-Feb-2025 20:35 WIB

PERISTIWA Sanksi Demosi, Iptu SM dan Brigadir FRS Minta Uang Pembebasan Penonton DWP Saat Pemeriksaan Narkoba

Iptu SM dan Brigadir FRS meminta uang kepada para penonton DWP warga negara Asing dan warga negara Indonesia pada saat pemeriksaan narkoba

Jumat 03-Jan-2025 22:13 WIB

PERISTIWA Renungan Tragedi Kanjuruhan Bagi Joel Cornelli Jelang Arema FC Lawan Persebaya 'Emosional Sekali'

Renungan Tragedi Kanjuruhan bagi Joel Cornelli jelang Arema FC lawan Persebaya 'emosional sekali' jadi motivasi tersendiri.

Kamis 05-Dec-2024 23:52 WIB

PERISTIWA Pengusaha Aceh Prediksi Kenaikan UMP 6,5 Persen Bakal Picu Gelombang PHK

Apindo Aceh, kata Ramli, masih mempertanyakan skema dasar hitungan yang digunakan dalam hal menaikkan UMP sebesar 6,5 persen di tahun 2025.

Selasa 03-Dec-2024 20:58 WIB

PERISTIWA Sambil Menangis Agung Cerita Menerima Banyak Transfer Uang

Agung Hidayat (33) tak kuasa menahan tangis hingga berderai air mata ketika bercerita menerima sejumlah donasi dari orang yang merasa bersimpati .

Kamis 07-Nov-2024 20:30 WIB

Tulis Komentar