PERISTIWA

Kepala BMKG: Waspada Fenomena La Nina “Triple Dip”

Sabtu 15-Oct-2022 09:57 WIB 260

Foto : jpnn

brominemedia.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menilai fenomena La Nina “Triple-Dip" 2020-2023 (tiga tahun beruntun) yang mengancam negara di dunia perlu diwaspadai Indonesia.

Triple Dip La Nina adalah fenomena unik. Masyarakat dan pemerintah pusat hingga daerah perlu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, bandang, angin kencang, cuaca ekstrem, tanah longsor, dan lain sebagainya," ucap Dwikorita Karnawati dalam acara Mini Symposium 17th Annual Indonesia – U.S. BMKG-NOAA Partnership Workshop yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (14/10).

Dwikorita mengatakan fenomena ini sudah dimulai pada pertengahan 2020 dan diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir 2022. Dia memprediksi fenomena ini terus berlanjut hingga awal 2023, sehingga dinamai "Triple Dip".

Fenomena tersebut sebelumnya pernah terjadi dari 1973 -1975 serta 1998-2001. Fenomena ini akan berpengaruh terhadap pola cuaca dan iklim di Indonesia. Salah satunya menyebabkan sebagian wilayah Indonesia mengalami musim hujan lebih awal.

"Yang perlu juga diwaspadai adalah penyakit yang biasa muncul di musim hujan, mulai dari diare, demam berdarah, leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penyakit kulit, dan lain sebagainya. Semua harus bersiap," ucapnya.

La Nina adalah fenomena mendinginnya suhu permukaan laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur di bawah kondisi normalnya.

Di sisi lain, pendinginan SML di Samudra Pasifik tersebut diikuti oleh menghangatnya SML di perairan Indonesia sehingga menggiatkan pertumbuhan awan awan hujan dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

Dwikorita juga mengatakan pola cuaca La Nina adalah salah satu dari tiga fase El Niño Southern Oscillation (ENSO).

Ini mengacu pada suhu permukaan laut dan arah angin di Pasifik dan dapat beralih antara fase hangat yang disebut El Niño, fase yang lebih dingin dengan sebutan La Niña, dan fase netral.

Fenomena La Niña membawa dampak peningkatan curah hujan di banyak tempat di Indonesia, meski sebenarnya dampak La Nina tidak pernah sama karena dipengaruhi faktor lainnya. 

Konten Terkait

SAINS Prakiraan Cuaca Minahasa Sulut Jumat 18 Juli 2025, Info BMKG Sonder - Eris Berawan

Sebagian wilayah di Minahasa pada besok Jumat 18 Juli 2025 diperkirakan akan berawan.

Kamis 17-Jul-2025 22:48 WIB

SAINS Bukan Karena Aphelion, Ini Penyebab Udara Dingin di Indonesia Menurut BMKG

BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.

Minggu 06-Jul-2025 21:05 WIB

SAINS Cuaca Jatim Senin 7 Juli 2025: Mayoritas Wilayah Surabaya Cerah Berawan, Info Suhu danamp; Kecepatan Angin

Info cuaca BMKG untuk besok Senin, 7 Juli 2025. Berikut ini prakiraan cuaca di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Senin (7/7/2025).

Minggu 06-Jul-2025 21:04 WIB

PERISTIWA Breaking News, Tamu Hotel Bali Batam Ditemukan Meninggal Dunia di dalam Kamarnya

Seorang pria ditemukan meninggal dunia di kamar 302, lantai tiga Hotel Bali yang terletak di kawasan Nagoya, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Minggu

Minggu 06-Jul-2025 21:02 WIB

SAINS Info BMKG Cuaca Manado Sulut Kamis 26 Juni 2025, Mapanget-Malalayang Hujan Ringan

Sejumlah wilayah Manado pada besok Kamis 26 Juni 2025 diperkirakan akan dilanda hujan.

Rabu 25-Jun-2025 22:42 WIB

Tulis Komentar