Foto : harianjogja
brominemedia.com
- Kanker serviks menjadi salah satu penyakit mematikan yang mengancam kaum
wanita. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada wanita
di dunia.
Sementara data GLOBOCAN mencatat kanker serviks adalah
penyebab kematian tertinggi ketiga pada wanita Indonesia setelah kanker
payudara dan kanker paru.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dari Departemen
Dermatologi dan Venerologi FKKMK UGM, dr. Satiti Retno Pudjiati, Sp.KK (K)
menjelaksan kanker serviks atau leher rahim merupakan kanker ganas yang bisa
dicegah sejak dini, salah satunya dengan melakukan vaksin Human Papillomavirus
Vaccine (HPV).
"Vaksinasi HPV bisa mencegah kanker serviks dan
dianjurkan sedini mungkin. Vaksin ini bisa diberikan mulai umur 9-49
tahun,"tuturnya dalam Talkshow Kesehatan berjudul Kesehatan Organ
Kewanitaan yang diselenggarakan klinik Gadjah Mada Medical Center (GMC), dalam
rilis yang diterima Harianjogja.com, Sabtu (11/2/2023).
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm
Satiti mengatakan pemberian vaksin HPV akan efektif jika dilakukan sejak dini mulai usia 9 tahun. Sebab di usia tersebut sebagian besar belum aktif secara seksual.
Saat ini tiga jenis vaksin HPV yang telah mendapat izin U.S. Food and Drug Administration (FDA). Pertama vaksin HPV Cervarix yang melindungi dari HPV tipe 16 dan 18. Kedua, vaksin HPV Gardasil yang memberikan perlindungan terhadap HPV tipe 6, 11, 16, dan 18. Ketiga, vaksin HPV 9-valent (Gardasil 9) yang bisa melindungi dari HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58.
"Sebenarnya ada 200 tipe virus HPV namun dari data epidemiologi yang banyak menginveksi adalah 9 tipe tadi. Sementara tipe lainnya tidak lebih berbahaya,"paparnya.
Satiti menyampaikan sejumlah faktor risiko terjadinya kanker serviks. Beberapa di antaranya melakukan aktivitas seksual di usia muda, dengan multipartner, partner berisiko tinggi, dan partner memiliki penyakit infeksi menular seksual.
"Kanker serviks terjadi 90 persen karena virus HPV melalui kontak kulit yang mengandung virus HPV," ucapnya.
Individu yang telah aktif secara seksual dikatakan Satiti berisiko terkena kanker serviks. Oleh sebab itu, upaya deteksi dini penting dilakukan melalui tes IVA dan papsmear secara rutin. Selain itu juga menjaga gaya hidup sehat, vaksin HPV, menjaga kebersihan genital, serta tidak berganti-ganti pasangan seksual.
Talkshow kesehatan ini merupakan salah satu rangkaian acara yang digelar dalam memeriahkan HUT ke-22 GMC. Rangkaian acara lainnya yang turut dilaksanakan pada hari yang sama adalah pemeriksaan IVA dan papsmear gratis bagi sivitas UGM dan masyarakat umum serta konsultasi dan pemeriksaan seputar kewanitaan
Konten Terkait
kanker serviks adalah penyebab kematian tertinggi ketiga pada wanita Indonesia setelah kanker payudara dan kanker paru.
Senin 13-Feb-2023 12:07 WIB