Foto : tempo
brominemedia.com
- Direktur Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas membeberkan penyebab kedelai
impor terlambat datang. Bulog ditugaskan mengimpor kedelai sebanyak 350 ribu
ton pada akhir tahun lalu, namun hingga kini belum terealisasi. Ia mengatakan
Bulog hingga kini masih menjajaki beberapa negara pengimpor, pasalnya dia ingin
memastikan kedelai yang datang berkualitas baik.
"Bulog memang mendapatkan penugasan, tapi ini berkaitan
dengan stok di beberapa negara. Kita juga harus tahu standar di beberapa negara
dan kita enggak bisa asal impor, karena kita tahu kualitas yang dibutuhkan pada
perajin tempe tahu," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan,
Jakarta Selatan pada Senin, 16 Januari 2023.
Meski pemerintah berharap kedelai impor segera datang untuk
meredam lonjakan harga di pasaran, Buwas mengatakan ada beberapa kriteria yang
harus diperhatikan Bulog. Kriteria kedelai impor itu antara lain harganya yang
murah dan sesuai standar yang dibutuhkan para perajin.
Bulog juga sudah melakukan uji coba sampel bersama para perajin tahu tempe untuk memutuskan kedelai mana yang cocok. Setelah itu, Bulog akan memastikan harga yang dibanderol pengimpor sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.
"Karena konversi harga kan terus berubah, kita mau bicarakan. Begitu kita kontrak, ini kan memakan waktu beberapa bulan," tuturnya. Karena itu, ia berujar proses impor kedelai akan terus berjalan secara bertahap.
Adapun Bulog sudah menjajaki beberapa negara. Hasilnya, ada yang sudah teken kontrak dan sebagian belum. Di antaranya dari Amerika Serikat dan Brasil.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengkritik keras kinerja Bulog dalam mengimpor bahan pangan, termasuk komoditas kedelai. Ia mengatakan keterlambatan impor kedelai oleh Bulog pada kenaikan harga di dalam negeri, sehingga menjadi keluhan para perajin. Terlebih komoditas kedelai di Tanah Air masih bergantung pada impor.
Ia menjelaskan harga kedelai sempat berada di angka Rp 11.000 per kilogram lalu naik sampai Rp 15.000 per kilogram. Karena itu, pada November diadakan rapat kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Hasilnya, diputuskan Bulog ditugaskan mengimpor sebanyak 350 ribu ton pada November 2022 dan akan datang pada Desember 2022.
"Dari November, Desember enggak nongol-nongol. Saya protes keras. Katanya datang Januari, tapi ini sudah tanggal berapa, saya kira ini gak jadi barangkali," ucap Zulhas saat ditemui di Cilegon pada Ahad, 15 Januari 2023.
Alhasil, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengimpor kedelai sebanyak 56 ribu ton melalui importir swasta, PT FKS Multi Agro. Kedelai impor ini berasal dari Amerika dan dibeli seharga Rp 12.000 per kilogram.
"Sambil menunggu Bulog siap mengimpor kita minta sama swasta untuk masukin barang cepet deh," tutur Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat ditemui di kantor Foodbank of Indonesia, Jakarta Selatan pada Selasa, 10 Januari 2023.
Konten Terkait
Direktur Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas membeberkan penyebab kedelai impor terlambat datang.
Selasa 17-Jan-2023 05:00 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi membeberkan penyebab harga beras naik & masih tinggi.
Rabu 11-Jan-2023 06:27 WIB
Pengusaha menyebut tren produk makanan dan minuman (mamin) dengan kemasan serta ukuran diperkecil.
Selasa 15-Nov-2022 05:10 WIB