Foto : wartakota
brominemedia.com -
Seorang warga Kelurahan Kebon Baru, Buhari (54) membagikan pengalamannya,
membudidayakan jamur tiram.
Berbekal rasa ingin tahu yang tinggi, ia mencoba usaha
budidaya ini sejak Desember 2022 lalu.
Buhari nampak memanfaatkan lahan kosong yang terbengkalai
milik PLN Kecamatan Tebet.
Bapak berkepala pelontos itu terlihat menata sebuah media
tanam jamur bernama baglog. Sesekali dia menyemprotkan air untuk menjaga
kelembaban media tanam itu.
Baglog sendiri terbuat dari serbuk kayu yang dimasukan ke dalam
plastik berbentuk tabung.
"Saya mulai dari Desember, cuma iseng aja, karena di
rumah juga suka tanam pepohonan," kata Buhari saat ditemui Wartakotalive.com,
Minggu (12/2/2023).
Manfaatin gadgetmu untuk dapetin penghasilan tambahan. Cuma modal sosial media sudah bisa cuan!
Gabung bisnis online tanpa modal di http://bit.ly/3HmpDWm
Bermodalkan uang sebesar Rp 3 juta, ia pun langsung membeli baglog tersebut sebanyak 1.000 buah.
Baglog itu pun ia tata secara rapi di sebuah tempat bernama kumbung.
Budidaya jamur di Jakarta kata Buhari, tidak lah terlalu rumit, yang paling jadi perhatian yakni temperatur dari ruangan kumbung.
"Memang ga sulit sih kalo di Jakarta, paling soal temperatur, karena Jakarta kan panas, kita siasati supaya ruangan ini sesuai standar temperatur yang dianjurkan," ungkapnya.
Untuk menanam jamur agar dapat tumbuh, Buhari mengatakan ruangan kumbung harus memiliki temperatur sebesar 24 hingga 28 derajat celcius. Dengan kelembaban udara sebesar 60 sampai 90 Ppm.
"Karena Jakarta panas ya, saya biasanya menyiram jamur itu sebanyak tiga kali sehari, semuanya saya semprot biar ruangan ini tetap lembab," ucap Buhari.
Selain menggunakan air, Buhari biasanya melakukan cara lain yang disebut pengkabutan untuk menjaga temperatur tetap sesuai.
Dalam kurun waktu satu bulan, baglog yang didiamkan sesuai temperatur dan kelembaban yang pas, akan mulai ditumbuhi jamur tiram.
Jamur tersebut akan tumbuh subur dan bisa dipanen dalam tiga hari sekali.
"Kalau sesuai temperatur dan lembab, jamur pasti akan tumbuh subur, dalam tiga hari sekali akan bisa kita panen," ucap Buhari.
Selain itu, Baglog yang ditumbuhi jamur tiram akan bertahan hingga empat bulan lamanya, sebelum diganti dengan baglog yang baru.
Dalam sehari, Buhari bisa memanen jamur sebanyak 5 kilogram, dalam satu kilogram nya, ia jual seharga Rp 30 ribu.
"Sehari ada kali 5 kilo kita bisa panen, sekilonya kita jual Rp 30 ribu, kalo ke pedagang Rp 20 ribu saja," katanya.
Buhari menilai, budidaya jamur tiram adalah hal yang menjanjikan dalam segi ekonomi dan mangsa pasar.
Biasanya, jamur yang telah ia panen kemudian dikemas dan dipasarkan ke beberapa rumah makan dan pedagang jamur krispi
Dalam satu bulan, Buhari mengaku bisa mendapatkan keuntungan kotor sebesar Rp 3 juta.
"Sebulan Rp 3 juta mah dapet, lumayan buat jajan, kan kalo modal gede cukup diawal aja, setelah kita rawat baglognya bisa bertahan empat bulan sampe kita beli lagi yang baru, jadi saya kira ini cukup menjanjikan," katanya.
Buhari juga tidak menutup diri bagi siapapun yang ingin bekajar budidaya jamur tiram. Khususnya masyarakat Jakarta.
Terlebih, para pengusaha budidaya jamur tiram di Jakarta masih tergolong sedikit.
"Kalo ada yang mau belajar ya ayok, siapa tau bisa membangkitkan ekonomi masyarakat, apalagi di Jakarta kan masih sedikit yang budidaya jamur," kata Buhari. (m41)
Konten Terkait
Seorang warga Kelurahan Kebon Baru, Buhari (54) membagikan pengalamannya, membudidayakan jamur tiram.
Senin 13-Feb-2023 10:56 WIB