Foto : jpnn
Kasus terbaru itu memunculkan kembali kekhawatiran akan dampak ekonomi bagi peternak. Sebagai gambaran, seekor sapi Brahman dengan bobot lebih dari 500 kg bisa dihargai hingga Rp20 juta per ekor.
Peternak berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk mencegah meluasnya wabah.
“Kami hanya ingin sapi-sapi ini bisa diselamatkan,” ujar Kayun.
Sementara itu, laporan warga juga menyebutkan sejumlah peternak di desa lain mulai waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan secara mandiri, seperti membersihkan kandang secara rutin dan membatasi akses ke area ternak.
Sementara itu, Kayun (73), warga Dukuh Setutup, Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, mengungkapkan bahwa salah satu sapinya menunjukkan gejala PMK.
"Sudah sepekan gejalanya seperti ini. Mulut dan hidung berlendir, tidak bisa berdiri, kukunya luka, dan tidak mau makan," katanya.
Kayun menuturkan dia terpaksa mengobati sapinya secara mandiri dengan menyemprotkan antibiotik dan memberi pakan secara paksa.
"Saya punya dua ekor sapi, yang kena hanya satu. Sampai sekarang belum ada mantri hewan yang datang," ucapnya.
Konten Terkait
Serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan 62 warga Palestina selama satu hari terakhir, kata petugas medis Palestina, bertepatan dengan laporan
Senin 06-Jan-2025 20:22 WIB
Panitia Kerja Haji DPR dan Kementerian Agama akhirnya menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Biaya Perjalanan Ibadah Haji.
Senin 06-Jan-2025 20:22 WIB
Kasus ini menyeret Kepala Desa Bakan, Bolmong, Sulawesi Utara, yakni Hasanudin Mokodompit, dan rekan kerjanya, Jekspi Kanine, sebagai tersangka.
Senin 06-Jan-2025 20:22 WIB
Kabar terbaru, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok tidak memperpanjang kontrak kerja Sandi Butar Butar.
Senin 06-Jan-2025 20:22 WIB
Jenazah seorang pria bernama Pandu Setiawan (22) ditemukan di Sungai Bengawan Solo, Senin (6/1/2025).
Senin 06-Jan-2025 20:21 WIB