Foto : jpnn
Kasus terbaru itu memunculkan kembali kekhawatiran akan dampak ekonomi bagi peternak. Sebagai gambaran, seekor sapi Brahman dengan bobot lebih dari 500 kg bisa dihargai hingga Rp20 juta per ekor.
Peternak berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk mencegah meluasnya wabah.
“Kami hanya ingin sapi-sapi ini bisa diselamatkan,” ujar Kayun.
Sementara itu, laporan warga juga menyebutkan sejumlah peternak di desa lain mulai waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan secara mandiri, seperti membersihkan kandang secara rutin dan membatasi akses ke area ternak.
Sementara itu, Kayun (73), warga Dukuh Setutup, Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, mengungkapkan bahwa salah satu sapinya menunjukkan gejala PMK.
"Sudah sepekan gejalanya seperti ini. Mulut dan hidung berlendir, tidak bisa berdiri, kukunya luka, dan tidak mau makan," katanya.
Kayun menuturkan dia terpaksa mengobati sapinya secara mandiri dengan menyemprotkan antibiotik dan memberi pakan secara paksa.
"Saya punya dua ekor sapi, yang kena hanya satu. Sampai sekarang belum ada mantri hewan yang datang," ucapnya.
Konten Terkait
Inilah sosok Muhammad Khabib Latif (37), pria misterius berbaju hitam yang terlibat tarik menarik saksi ternyata seorang sopir.
Kamis 03-Jul-2025 20:39 WIB
Eks dirut bank plat merah Beni Harjono buka suara soal titipan calon pegawai oleh mantan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersayah.
Kamis 03-Jul-2025 20:39 WIB
Penyidik Polda Kepri memburu 5 tersangka penipuan modus investasi di Batam yang menjerat Syahid Liga hingga Rp 5 Miliar. Hal miris pun terungkap.
Kamis 03-Jul-2025 20:39 WIB
Presiden Prabowo Subianto akhirnya resmi menunjuk Pramudya Iriawan Buntoro sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan menggantikan Anggoro Eko Cahyo yang sebelumnya mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
Kamis 03-Jul-2025 20:39 WIB
Dunia sepak bola sedang berduka.Seorang pemain Liverpool Diogo Jota tewas dalam sebuah kecelakaan mengerikan.
Kamis 03-Jul-2025 20:38 WIB