PERISTIWA

4 Sapi di Ponorogo Mati Mendadak Diduga Terjangkiti PMK

Kamis 02-Jan-2025 20:22 WIB 53

Foto : jpnn

Brominemedia.com – Empat ekor ternak sapi di Kabupaten Ponorogo mati mendadak dengan gejala mirip wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kasus kematian ternak sapi mendadak itu dikonfirmasi perangkat Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan Moch Aziz Eko Febrianto.

"Iya, empat sapi milik warga kami dilaporkan mati mendadak dalam sepuluh hari terakhir dengan gejala yang mirip PMK. Selain itu, ada satu ekor sapi lagi dilaporkan sakit," kata Aziz, Kamis (2/1).

Terkait hal itu, pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kecamatan dan mantri hewan. Namun, menurut dia, sampai sekarang belum ada tindak lanjut.

Eko menambahkan empat sapi yang mati merupakan jenis Brahman dengan total kerugian mencapai puluhan juta rupiah.

"Sapi-sapi yang mati langsung dikubur oleh pemiliknya,” ujarnya.

Dinas Peternakan Kabupaten Ponorogo belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan ini.

Namun, berdasarkan data sebelumnya, wabah PMK di Ponorogo sempat terkendali setelah program vaksinasi massal dilakukan pada pertengahan tahun lalu.

Kasus terbaru itu memunculkan kembali kekhawatiran akan dampak ekonomi bagi peternak. Sebagai gambaran, seekor sapi Brahman dengan bobot lebih dari 500 kg bisa dihargai hingga Rp20 juta per ekor.

Peternak berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk mencegah meluasnya wabah.

“Kami hanya ingin sapi-sapi ini bisa diselamatkan,” ujar Kayun.

Sementara itu, laporan warga juga menyebutkan sejumlah peternak di desa lain mulai waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan secara mandiri, seperti membersihkan kandang secara rutin dan membatasi akses ke area ternak.

Sementara itu, Kayun (73), warga Dukuh Setutup, Desa Jimbe, Kecamatan Jenangan, mengungkapkan bahwa salah satu sapinya menunjukkan gejala PMK.

"Sudah sepekan gejalanya seperti ini. Mulut dan hidung berlendir, tidak bisa berdiri, kukunya luka, dan tidak mau makan," katanya.

Kayun menuturkan dia terpaksa mengobati sapinya secara mandiri dengan menyemprotkan antibiotik dan memberi pakan secara paksa.

"Saya punya dua ekor sapi, yang kena hanya satu. Sampai sekarang belum ada mantri hewan yang datang," ucapnya.

Konten Terkait

KRIMINAL Polda Jawa Tengah Bongkar Sindikat Pemalsuan STNK dan Jual Beli Motor Bodong

Ditreskrimum Polda Jawa Tengah membongkar sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan perdagangan motor bodong.

Senin 28-Apr-2025 20:51 WIB

PERISTIWA Tim Advokat Johansen Simanihuruk, SH,MH Kuasa Ahai Sutanto ‘Keok’ di Prapid Lawan Poldasu

Permohonan praperadilan yang diajukan Sutanto alias Ahai terhadap Subdit I Kamneg Ditreskrimum Polda Sumut atas penetapan status tersangkanya kandas di persidangan yang digelar oleh Hakim Pengadilan Negeri Medan di ruang sidang Cakra VIII, Senin (28/04/25). Sidang dimulai pukul 15.30 WIB, dihadiri dua orang tim penasihat hukum pemohon Johansen Simanihuruk, SH.,M dan rekan serta Tim [...]

Senin 28-Apr-2025 20:50 WIB

PEMERINTAHAN Tegur Direksi BUMN dalam Townhall Danantara, Prabowo Berikan Sejumlah Arahan Penting

Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan telah menegur jajaran direksi BUMN dalam pertemuan tertutup pada acara Townhall Danantara yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (28/4).

Senin 28-Apr-2025 20:49 WIB

TREND Trending Topic Di Google, PB HMI :Jampidsus Jangan Takut Periksa & Tetapkan Status Franc Bernhard Tumanggor

Pasalnya, desakan itu muncul usai Jaksa Agung Muda Pidana Khsusu (Jampidsus) memanggil 7 orang saksi dalam kasus dugaan tindak pidana suap hakim yang vonis lepas (ontslag) perkara korupsi minyak goreng di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,yang terindikasi adanya dugaan keterlibatan Franc Bernhard Tumanggor.

Senin 28-Apr-2025 20:47 WIB

EVENT Peringati Hari Bumi 2025, Yayasan Paseban Tanam 10 Ribu Pohon di Megamendung

Bertepatan dengan peringatan Hari Bumi 2025, Yayasan Paseban bersama Aristamontana menyelenggarakan penanaman pohon ke-10.000 di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Senin 28-Apr-2025 20:46 WIB

Tulis Komentar