Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

TREND

Telkom Catat Pendapatan Rp109,6 Triliun pada Q3 2025, Pacu Efisiensi dan Bisnis Jangka Panjang

Minggu 02-Nov-2025 20:04 WIB

12

Telkom Catat Pendapatan Rp109,6 Triliun pada Q3 2025, Pacu Efisiensi dan Bisnis Jangka Panjang

Foto : tribunnews

Brominemedia.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menutup kuartal III tahun 2025 dengan kinerja solid dan fundamental bisnis yang sehat. Di tengah kondisi makro ekonomi yang menantang dan kondisi pasar yang dinamis, perseroan berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp109,6 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2025. EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) konsolidasi perseroan mencapai Rp54,4 triliun dengan margin EBITDA sebesar 49,6 persen. Perseroan juga mencatat laba bersih sebesar Rp15,8 triliun dengan margin laba bersih 14,4 % . Sedangkan untuk normalized net income tercatat sebesar Rp16,7 triliun dengan normalized net income margin 15,2 % 

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini mengatakan, “Pencapaian ini mencerminkan ketahanan dan kemampuan adaptasi perusahaan di tengah tantangan ekonomi global dan dinamika industri yang semakin cepat. Sekaligus membuktikan bahwa transformasi yang dijalankan butuh konsistensi dan penguatan. Kami berfokus pada optimalisasi nilai di segmen-segmen strategis, termasuk konektivitas fiber dan data center, yang menjadi fondasi utama bagi masa depan ekonomi digital Indonesia.”

“Melalui strategi transformasi TLKM 2030, Telkom akan terus memperkuat fondasi bisnis dengan bertransformasi menuju perusahaan strategic holding yang lebih lean dan efisien yang berorientasi pada service excellence di setiap lini organisasi. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menghadirkan solusi digital yang relevan dengan kebutuhan pelanggan, sejalan dengan upaya menciptakan pertumbuhan jangka panjang serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan, masyarakat, lingkungan, dan seluruh pemangku kepentingan,” tambah Dian.

Sejalan dengan langkah transformasi yang berfokus pada penguatan fondasi bisnis infrastruktur digital, perseroan melanjutkan agenda unlocking value melalui pemisahan sebagian Bisnis dan Aset Wholesale Fiber Connectivity kepada entitas anak usaha PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF). Hal ini, ditandai dengan tercapainya milestone penandatanganan Conditional Spin-off Agreement (CSA), beberapa waktu lalu. Setelah aksi korporasi dilakukan pada Fase 1, TIF akan memiliki 56?ri jaringan serat optik Telkom yang merupakan pemilik infrastruktur jaringan terbesar di Indonesia dengan total sekitar 179.000 km infrastruktur backbone dan kabel bawah laut serta sekitar 500.000 km jaringan akses yang terhubung langsung ke infrastruktur jaringan seluler, bangunan, maupun pelanggan.

Fokus pada pelanggan di segmen Wholesale, kepemilikan TIF terhadap infrastruktur jaringan akan bertambah pada fase berikutnya. Langkah ini menjadi bagian penting dari transformasi bisnis infrastruktur Telkom yang bertujuan menciptakan bisnis infrastruktur digital yang lebih fokus dan efisien, serta memperkuat kapabilitas untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang ekosistem konektivitas nasional.

Pada segmen Consumer (Mobile dan Fixed Broadband), Telkomsel sebagai anak usaha Telkom membukukan pendapatan positif sebesar Rp81,4 triliun dengan tingkat profitabilitas yang sehat dan kontribusi utama berasal dari pendapatan Digital Business. Average Revenue Per User (APRU) naik 5,2 % dibanding kuartal sebelumnya, menunjukkan bahwa Telkomsel berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan akan layanan telekomunikasi digital yang relevan dan berkualitas. Menegaskan posisinya sebagai pemimpin pasar telekomunikasi, Telkomsel hingga kini melayani sebanyak 157,6 juta pelanggan seluler dan 10,3 juta pelanggan IndiHome yang tumbuh 9,4 % YoY.

Telkomsel juga terus memperkuat diferensiasi jaringan melalui ekspansi kapasitas yang strategis sebagai wujud komitmen dalam memperluas jangkauan dan peningkatan pengalaman pelanggan. Saat ini, Telkomsel mengoperasikan 288.295 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri dari 235.627 BTS 4G dan 4.009 BTS 5G. Lalu lintas data (data payload) juga tumbuh stabil dengan peningkatan double digit sebesar 17,2 % YoY menjadi 17.412.811 TB. Angka ini menegaskan peningkatan produktivitas pelanggan dan keberhasilan Telkomsel mewujudkan komitmennya dalam menjaga kualitas layanan.

Sementara itu, implementasi Fixed-Mobile Convergence (FMC) terus memberi sinyal positif, Telkomsel fokus dalam mempersiapkan peluang unlock value dengan optimalisasikan nilai dari infrastruktur yang dimiliki. Pada layanan mobile broadband, Telkomsel melakukan penguatan strategi bundling dan cross-selling guna meningkatkan kemudahan bagi pelanggan untuk sekaligus menikmati layanan fixed broadband. Sementara itu, di bisnis fixed broadband, peluang pertumbuhan masih sangat besar. Sehingga Telkomsel akan fokus pada penetrasi ke pasar-pasar potensial, menjangkau lebih banyak pelanggan baru, dan menjaga pendapatan yang berkesinambungan melalui strategi bundling layanan digital. Dengan kombinasi pertumbuhan di mobile dan fixed broadband, Telkom tetap optimis dapat menjaga profitabilitas.

Selanjutnya pada segmen Wholesale and Internasional Business, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp14,2 triliun atau tumbuh 5,7 % YoY, didorong oleh kinerja positif dari bisnis infrastruktur digital dan layanan suara wholesale internasional.

Sedangkan pada segmen Enterprise, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp14,9 triliun sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Meski menghadapi tantangan melemahnya permintaan solusi korporasi, Telkom tetap optimistis terhadap potensi pertumbuhan segmen ini melalui penguatan kapabilitas Connectivity+, Cybersecurity dan Artificial Intelligence (AI), serta membangun kemitraan strategis dengan mitra teknologi global.

Langkah ini menjadi bagian dari strategi berkelanjutan Telkom untuk memperkuat posisi sebagai mitra utama dalam akselerasi digitalisasi di segmen pemerintahan dan korporasi, ekosistem untuk korporasi besar, serta perluasan layanan IndiBiz untuk menjangkau pasar UMKM melalui jaringan Telkom Regional di seluruh Indonesia. Dengan fondasi infrastruktur digital yang kuat dan inovasi yang berkelanjutan, Telkom senantiasa berkomitmen menghadirkan solusi digital terbaik bagi pelanggan B2B di berbagai sektor industri.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,9 triliun, dengan pertumbuhan pendapatan normal sebesar 0,9 % YoY, ditopang oleh pendapatan sewa menara sebagai kontributor utama. Pertumbuhan pendapatan perusahaan juga didorong oleh pendapatan layanan serat optik yang meningkat sebesar 23,8 % YoY, sejalan dengan strategi perusahaan memperluas bisnis Fiber-to-the-Tower guna memperkuat portfolio produk. EBITDA dan Laba Bersih juga tumbuh sebesar Rp5,8 triliun dan Rp1,5 triliun dengan margin EBITDA meningkat menjadi 83,8 % . Pencapaian pertumbuhan ini merupakan hasil dari upaya perusahaan dalam disiplin pada pengelolaan biaya.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, Mitratel menambah 698 menara baru guna mempertahankan kepemimpinan di industri menara. Total kepemilikan menara kini mencapai 40.102 unit dengan tenancy ratio mengalami peningkatan menjadi 1,55x dari sebelumnya 1,51x. Selain itu, sekitar 59 % menara Mitratel berada di luar Pulau Jawa, menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung rencana ekspansi jaringan operator seluler yang didorong oleh peningkatan kebutuhan layanan data di seluruh Indonesia.

Selaras dengan transformasi korporasi yang sedang dijalankan, Telkom semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan industri digital nasional. Pada bisnis Data Center dan Cloud, Telkom mencatat pendapatan sebesar Rp1,4 triliun selama periode Kuartal III. Melalui anak usahanya NeutraDC, Telkom juga menunjukkan kemajuan signifikan dalam menjawab meningkatnya permintaan terhadap infrastruktur data center dan layanan cloud di Indonesia. Utilization rate untuk kapasitas data center NeutraDC saat ini mencapai sekitar 89 % . Sementara, untuk total utilization rate pada fasilitas data center secara keseluruhan, termasuk dengan neuCentrIX dan yang dikelola oleh Telin mencapai 77 % .


Hingga saat ini, Telkom memiliki total kapasitas 44 MW + 2451 racks di 35 data center, yang tersebar sebanyak 30 fasilitas di wilayah Indonesia dan 5 fasilitas di 3 negara lainnya (Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste). Bisnis data center ini didukung dari berbagai segmen pelanggan strategis seperti penyedia layanan cloud Internasional, penyedia layanan AI, pemerintah, perbankan, dan perusahaan besar lainnya.

Sebagai bagian dari inovasi terhadap perkembangan AI, NeutraDC memiliki dua layanan baru yakni Neutra Connect dan Neutra Compute, sebagai bagian dari fokus strategis dalam membangun AI Fabric dan memperkuat posisi TelkomGroup sebagai pemain utama ekosistem data center berbasis AI. Pada saat yang bersamaan, NeutraDC tengah menyelesaikan pembangunan Hyperscale Data Center (HDC) di Batam dan menyiapkan ekspansi HDC Cikarang Campus 2 guna memastikan pertumbuhan kapasitas domestik yang berkelanjutan.

Ekspansi strategis ini dijalankan dengan komitmen terhadap keberlanjutan dan inovasi. Dalam hal energi terbarukan, NeutraDC menekankan efisiensi energi melalui pemanfaatan sumber daya ramah lingkungan dan water-based cooling technology guna mendukung kebutuhan AI dan cloud computing yang tinggi di masa depan.

Dengan inovasi dan penguatan infrastruktur digital, Telkom terus mempertegas perannya sebagai digital telco dan enabler ekosistem digital nasional yang berdaya saing global. Upaya ini tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi para pemangku kepentingan, tetapi juga memperkuat kedaulatan digital serta memperluas jangkauan bisnis data center di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Komitmen tersebut menjadi wujud nyata kontribusi Telkom dalam mendukung misi Asta Cita pemerintah untuk membangun ketahanan digital Indonesia dan mewujudkan kemandirian teknologi bangsa di era ekonomi digital.

Pada Kuartal III 2025, Telkom merealisasikan belanja modal sebesar Rp15,4 triliun atau setara dengan 14,1?ri total pendapatan, yang difokuskan untuk memperluas konektivitas digital melalui penguatan infrastruktur jaringan dan peningkatan kualitas layanan pelanggan. Sejalan dengan komitmen Telkom dalam mendorong transformasi digital nasional, investasi ini juga diarahkan untuk mendukung pengembangan ekosistem digital, infrastruktur data center, cloud computing, AI, serta berbagai layanan digital guna mendukung bisnis digital Telkom dengan tetap memprioritaskan optimalisasi nilai sinergi (synergy value).

Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) juga menjadi salah satu fokus utama bagi perusahaan untuk menjaga praktik bisnis yang berkelanjutan, transparan, dan bertanggung jawab. Pada Agustus 2025, Telkom berhasil meraih sertifikasi internasional ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018 dari British Standards Institution (BSI). Hal ini menandai keseriusan Telkom dalam fokus pada peningkatan efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan pengurangan emisi karbon secara berkelanjutan. Sementara itu, ISO 45001 menegaskan dedikasi Telkom dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, meminimalkan risiko operasional, serta melindungi kesejahteraan karyawan. Kedua sertifikasi ini memperkuat strategi ESG Telkom yang terintegrasi, mencerminkan tata kelola yang disiplin, keunggulan operasional, serta kinerja keberlanjutan jangka panjang.

Konten Terkait

TREND Telkom Catat Pendapatan Rp109,6 Triliun pada Q3 2025, Pacu Efisiensi dan Bisnis Jangka Panjang

Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menutup kuartal III tahun 2025 dengan kinerja solid

Minggu 02-Nov-2025 20:04 WIB

Telkom Catat Pendapatan Rp109,6 Triliun pada Q3 2025, Pacu Efisiensi dan Bisnis Jangka Panjang
TEKNOLOGI Telkom Kolaborasi Bareng UMY Kembangkan Ekosistem AI

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk mewujudkan komitmennya dalam peningkatan talenta digital Indonesia dalam penguasaan di bidang teknologi kecerdasan artifisial (AI).Kolaborasi ini dilaksakan melalui acara Digistar Connect : Building 113.000 Next Generation AI Talents for Indonesias Future yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Kamis 23 Oktober 2025.Acara ini merupakan bagian dari acara .. Baca selengkapnya di https://rmol.id/bisnis/read/2025/10/23/684221/telkom-kolaborasi-bareng-umy-kembangkan-ekosistem-ai

Kamis 23-Oct-2025 20:11 WIB

Telkom Kolaborasi Bareng UMY Kembangkan Ekosistem AI
TREND FORE Cetak Pendapatan Rp 1,04 Triliun Sepanjang Januari-September 2025

Pendapatan FORE berasal dari penjualan minuman Rp 1,08 triliun, makanan Rp 113,7 miliar, lain-lain Rp 5,3 miliar.

Kamis 23-Oct-2025 20:10 WIB

FORE Cetak Pendapatan Rp 1,04 Triliun Sepanjang Januari-September 2025
PEMERINTAHAN BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp 70 Triliun ke Pemerintah, Menkeu Purbaya: Uangnya Belum Dianggarkan

Namun, dana tambahan itu sebenarnya belum benar-benar masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Selasa 14-Oct-2025 22:07 WIB

BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp 70 Triliun ke Pemerintah, Menkeu Purbaya: Uangnya Belum Dianggarkan
EVENT Telkomsel Roadshow Kenalkan Piala by.U ke Lingkungan SMA di Bandung

Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan rangkaian Piala by.U 2025 kepada lingkungan sekolah.

Rabu 06-Aug-2025 21:02 WIB

Telkomsel Roadshow Kenalkan Piala by.U ke Lingkungan SMA di Bandung

Tulis Komentar