Rabu 05-Nov-2025 21:02 WIB
Foto : fajar
Brominemedia.com - Salah seorang mahasiswa, Dimas (19), menceritakan detik-detik bentrok yang melibatkan dua fakultas berbeda di UNM Parangtambung, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Rabu (5/11/2025).
Saat ditemui di area kampus, Dimas mengaku nyaris jadi korban pemarangan oleh dua orang yang tidak dikenalnya.
Beruntungnya, ia berhasil melarikan diri menuju lantai dua gedung FMIPA. Di sana, ia menemukan puluhan mahasiswa lainnya berlindung.
"Saya lagi duduk-duduk tiba-tiba (ada) menyerang. Dua-duanya saling serang," ujar Dimas, Rabu malam.
Dimas menduga bahwa bentrokan yang terjadi itu buntut dari rentetan penyerangan sebelumnya.
"Itu tadi gara-gara kemarin malam, jam 1 malam itu sekitar 30 kaca dipecahkan (OTK) di FMIPA di jurusan Matematika," Dimas menuturkan.
"Saya tadi di belakang baru ke depan, pas ke belakang lagi saya dikejar pakai parang oleh sekitar dua orang," tambahnya.
Beruntungnya, kata Dimas, OTK yang mengejarnya tidak ikut sampai ke lantai dua gedung.
"Yang mengejar tadi tidak naik. Dia membakar motor 3, tapi sebelumnya itu di belakang dia membakar 2 motor," terangnya.
Dimas bilang dirinya sangat bersyukur karena bisa selamat dari kejaran OTK bersenjata tajam.
"Saya Alhamdulillah baik-baik saja. Kalau mahasiswa lain yang jadi korban sih tidak ada," kunci Dimas sambil memperlihatkan motornya yang rusak akibat penyerangan.
Untuk diketahui, pada Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 04.00 dini hari, Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) UNM dilempari bom molotov dari arah jalan Mapala.
Dilihat dari unggahan akun Instagram @mekdiunm, insiden terjadi sesaat setelah kelompok mahasiswa menggelar konsolidasi aksi "Adili Rektor."
Tidak berhenti di situ, pada Selasa (4/11/2025), tepat sebelum aksi "Adili Rektor", terjadi penyerangan oleh orang tak dikenal di lingkungan FMIPA.
Sejumlah fasilitas kampus dikabarkan mengalami kerusakan, termasuk pot bunga, kaca jendela, dan beberapa unit sepeda motor.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kepolisian masih melakukan pengamanan ketat di sekitar kampus UNM Parangtambung. (Muhsin/fajar)
Konten Terkait