Senin 12-Dec-2022 08:00 WIB
246
Foto : sindonews
brominemedia.com
- Rusia meningkatkan upaya memproduksi persenjataan canggih bagi militernya guna
menghalangi negara-negara Barat yang mendukung Kiev dalam pertarungannya dengan
Moskow. Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengungkapkan hal itu pada Minggu
(11/12/2022).
Komentarnya tampaknya merupakan
tanggapan terhadap Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina
Aleksey Danilov yang mengklaim pada Sabtu bahwa Kiev tidak mengesampingkan
serangan di dalam Rusia. Dia menambahkan, musuhnya menduduki wilayah yang
terbentang di mana-mana dari bekas wilayah Ukraina yang memilih bergabung Rusia
hingga ke kota Vladivostok di pantai Pasifik.
Menulis di Telegram, Medvedev yang saat ini menjabat sebagai
wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengklaim "musuh" Moskow tidak
hanya di Kiev, tetapi juga di Eropa, Amerika Utara, dan sejumlah "lokasi
lain yang bersekutu dengan Nazi kontemporer.” “Oleh karena itu, kami
meningkatkan produksi senjata dan amunisi paling kuat. Termasuk yang
berdasarkan prinsip-prinsip baru,” ungkap mantan presiden itu.
Komentar Medvedev muncul setelah The Times, mengutip sumber pertahanan AS, melaporkan pada Jumat bahwa Pentagon telah mengizinkan Kiev melakukan serangan jarak jauh di dalam wilayah Rusia. Awal bulan ini, Ukraina melancarkan serangan di dua pangkalan udara Rusia di Wilayah Ryazan dan Saratov.

Keduanya beberapa ratus kilometer dari wilayah yang dikuasai Kiev, menggunakan sejumlah drone “buatan Soviet”, menurut Kementerian Pertahanan Rusia. Pada September, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova memperingatkan Washington bahwa jika AS memberikan senjata jarak jauh kepada Kiev, ini akan melewati "garis merah" dan menjadikan Amerika "pihak langsung dalam konflik." Pada akhir November, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan Moskow akan meningkatkan belanja pertahanan secara signifikan. Shoigu menjelaskan, perintah pertahanan negara Rusia akan meningkat hampir 50% tahun depan.
Dia menambahkan penekanan khusus akan diberikan pada sistem artileri dan rudal. Pada September, Presiden Rusia Vladimir Putin mencatat “hampir semua stok dari persenjataan NATO dilemparkan untuk mendukung rezim Kiev.” Dia menambahkan, bagaimanapun, “Peralatan Rusia bekerja dengan baik dalam pertempuran dengan senjata Barat.”
Konten Terkait
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto (Titiek Soeharto) mengatakan pemerintah akan berhasil menghentikan impor beras sepenuhnya pada 2025.
Jumat 14-Nov-2025 20:30 WIB
Pusat Kajian Ketahanan Energi untuk Pembangunan Berkelanjutan Universitas Indonesia (PUSKEP UI) mendukung target penerapan etanol 10 persen (E10) pada bensin yang direncanakan berlaku pada 2027. Ketua PUSKEP...
Jumat 07-Nov-2025 20:17 WIB
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan swasembada beras dan jagung berkat teknologi AI. Transformasi pertanian modern jadi kunci kemandirian pangan Indonesia.
Minggu 02-Nov-2025 20:05 WIB
Jumlah tersebut berasal dari aktivitas sekitar 450 dapur SPPG yang telah beroperasi di 15 kabupaten/kota se-Lampung.
Senin 27-Oct-2025 20:13 WIB
Agar Terhindar dari Keracunan dan Jamin Keamanan Pangan, Air Kran di SPPG Polres Tulungagung Bisa Langsung Diminum
Jumat 24-Oct-2025 20:26 WIB






