Bromine Media merupakan media online yang menyajikan ragam informasi dan berita di ranah lokal Wonogiri hingga nasional untuk masyarakat umum. Bromine Media bertempat di Brubuh, Ngadirojo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, Jawa Tengah.

All Nasional Internasional

PERISTIWA

Mimpi Tentang Kesejahteraan yang Merata di Balik Turunnya Angka Kemiskinan

Selasa 09-Jul-2024 20:22 WIB

122

Mimpi Tentang Kesejahteraan yang Merata di Balik Turunnya Angka Kemiskinan

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – BPS Sumsel baru saja merilis data tentang turunnya angka kemiskinan. Berita tersebut tentu cukup menggembirakan bagi berbagai pihak.

Mimpi banyak orang tentang penyelesaian masalah kemiskinan seakan mulai menemui titik terang, meski tentu perjalanan menuju bebas kemiskinan masih teramat panjang dan terjal.

Namun, mimpi itu gratis, maka bermimpilah setinggi-tingginya. Salah satu mimpi bersama yang ingin kita wujudkan adalah tentang kesejahteraan yang merata.

Menilik data satu dasawarsa ini, kemiskinan di Sumatera Selatan menunjukkan tren penurunan, baik secara jumlah maupun persentase.

Pada Maret 2014 kemiskinandi Sumatera Selatan sebesar 13,91 dan turun menjadi 10,97 pada Maret 2024. Penurunan yang terjadi hampir mencapai 3 persen.

Begitu pula bila dilihat dari jumlah penduduk miskinnya, pada tahun 2014 sejumlah 1100,83 ribu orang menjadi 984,24 ribu orang atau berkurang sekitar 116 ribu orang.

Bagaimana bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya? Bila dilihat dari persentasenya, penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebesar 10,97 persen, mengalami penurunan 0,81 persen poin terhadap Maret 2023 yang sebesar 11,78 persen.

Begitu pula bila dilihat dari jumlah penduduknya, di Sumatera Selatan pada Maret 2024 jumlah penduduk miskin mencapai 984,24 ribu orang atau turun 61,4 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2023 yang berjumlah 1.045,68 ribu orang.

Penurunan angka kemiskinan tersebut patut diapresiasi. Upaya nyata pemerintah melalui berbagai program dan kebijakan pengentasan kemiskinannya mampu menurunkan angka kemiskinan. Komitmen pemerintah terlihat nyata dalam hal ini.

Namun tentu perlu dilihat juga secara lebih mendalam apakah kesenjangan antara si miskin dan si kaya semakin menganga atau mulai sedikit mingkem. Jangan sampai si kaya semakin kaya dan si miskin semakin miskin atau dengan kata lain si kaya makin memiliki segalanya dan si miskin semakin tak memiliki apa-apa.

Bicara kesenjangan tentu kita harus melihat gini ratio. BPS Provinsi Sumatera Selatan dalam satu tahun terakhir atau pada periode Maret 2023-Maret 2024 mencatat Gini Ratio Sumatera Selatan mengalami penurunan dari 0,338 keadaan Maret 2023 menjadi 0,333 pada Maret 2024.

Selain Gini Ratio, ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau yang dikenal dengan ukuran Bank Dunia. Berdasarkan ukuran ini, tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya di bawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12–17 persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17 persen.

Pada Maret 2024, persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 19,91 persen yang berarti ada pada kategori ketimpangan rendah. Kondisi ini tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan Maret 2023 yang juga sebesar 19,91 persen.


Jika dibedakan menurut daerah, pada Maret 2024 persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perkotaan adalah sebesar 18,69 persen.

Sementara untuk persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perdesaan tercatat sebesar 21,26 persen.

Dari data tersebut maka berdasarkan kriteria Bank Dunia, ketimpangan di Sumatera Selatan termasuk dalam kategori ketimpangan rendah, baik di perkotaan maupun perdesaan. Sebuah capaian yang cukup baik bila disandingkan dengan angka kemiskinan yang juga menurun.

Kembali ke mimpi tentang kesejahteraan yang merata tentu tak semata angka kemiskinan yang rendah, tetapi juga tentang distribusi kesejahteraan yang adil dan merata, yang berarti setiap orang memiliki akses yang sama terhadap pemenuhan kebutuhan dasarnya yaitu pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan yang layak.

Atau dengan kata lain, kesejahteraan yang merata adalah kondisi dimana terciotanya mobilitas sosial yang memungkinkan seseorang meningkatkan taraf hidupnya dan keluar dari jurang kemiskinan.

Mimpi untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata bukanlah hal yang mudah. Diperlukan kesungguhan dan komitmen semua pihak serta upaya yang terarah dan berkelanjutan.

Program pengentasan kemiskinan yang telah ada perlu lebih diperkuat dan lebih difokuskan pada pemberdayaan masyarakat, akses pendidikan dan kesehatan yang semakin mudah serta menciptakan lapangan kerja yang layak.

Kesenjangan pun perlu lebih dipersempit dengan meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas, membuka lapangan usaha bagi UMKM dan lebih memperkuat sistem jaminan sosial.

Partisipasi masyarakat pun perlu ditingkatkan terutama dalam program pembangunan dan pengentasan kemiskinan, keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan perlu mendapat dorongan.

Mimpi bersama tersebut tentu bukan mustahil untuk dapat diwujudkan. Komitmen, kesungguhan dan kerjasama antara berbagai pihak sangat diperlukan. Penurunan kemiskinan di Sumatera Selatan menjadi langkah awal yang positif untuk mewujudkan mimpi akan kesejahteraan yang merata, namun masih banyak upaya yang perlu dilakukan untuk mencapainya.

Mimpi memang dialami ketika tidur, namun untuk mewujudkan mimpi tersebut tak bisa bila kita masih terus tertidur.


Share:

Konten Terkait

KRIMINAL Jadi Admin Michat Dalam Kasus Perdagangan Orang, Pemuda Prabumulih Ditangkap, Dapat Fee Rp 50 Ribu

Setelah melalui penyelidikan, akhirnya Polres Muara Enim mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) melalui aplikasi Michat.

Jumat 22-Nov-2024 20:12 WIB

Jadi Admin Michat Dalam Kasus Perdagangan Orang, Pemuda Prabumulih Ditangkap, Dapat Fee Rp 50 Ribu
PERISTIWA Marak Tagihan Pajak Berekstensi APK, BRI Imbau Masyarakat Tidak Terkecoh Modus Penipuan Perbankan

BRI imbau masyarakat khususnya nasabah BRI untuk berhati-hati dan meningkatkan awareness. Pasalnya, modus penipuan berbentuk digital atau social engineering masih marak

Jumat 08-Nov-2024 20:35 WIB

Marak Tagihan Pajak Berekstensi APK, BRI Imbau Masyarakat Tidak Terkecoh Modus Penipuan Perbankan
PEMERINTAHAN Cabut Larangan Jualan iPhone 16 di RI, Janji Apple Ditagih Bangun Pabrik Rp156 Miliar

Kemenperin berharap Apple segera merealisasikan janji dan komitmennya untuk membangun pabrik senilai USD10 juta di Indonesia.

Rabu 06-Nov-2024 20:24 WIB

Cabut Larangan Jualan iPhone 16 di RI, Janji Apple Ditagih Bangun Pabrik Rp156 Miliar
PEMERINTAHAN Kunjungan Perdana Menko Pangan di Gudang Bulog Pastikan Stok Beras Aman dan Ingin Wujudkan Swasembada Pangan

ZULKIFLI Hasan dalam kunjungan perdananya sebagai Menteri Koordinator Bidang Pangan ke Perum Bulog menyempatkan diri mengunjungi Kawasan Pergudangan Bulog di Sunter Timur, Jakarta.

Senin 04-Nov-2024 20:47 WIB

Kunjungan Perdana Menko Pangan di Gudang Bulog Pastikan Stok Beras Aman dan Ingin Wujudkan Swasembada Pangan
PERISTIWA Penemuan Kerangka Manusia di Lahan Kosong Gegerkan Warga Tulung Selapan

JPNN.com, OGAN KOMERING ILIR - Warga Desa Penyandingan, Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan digegerkan dengan penemuan kerangka manusia di lahan kosong.

Senin 04-Nov-2024 20:23 WIB

Penemuan Kerangka Manusia di Lahan Kosong Gegerkan Warga Tulung Selapan

Tulis Komentar