EVENT

Rumah Dhurung Bawean dan Jajanan Pudak Gresik Ditetapkan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Senin 09-Dec-2024 20:45 WIB 109

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Dhurung Bawean dan Pudak ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda Indonesia (WBTbI) tingkat nasional oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Sertifikat penetapan Rumah Dhurung Bawean dan Pudak sebagai WBTbI tingkat nasional secara resmi diterima oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gresik Saifudin Ghozali dalam acara Komfilasi Jawa Timur 2024 di Gedung Cak Durasim Surabaya.

"Penetapan Pudak dan Dhurung sebagai WBTbI tidak hanya membanggakan masyarakat Gresik, tetapi juga mendorong kami untuk lebih gencar mempromosikan dan melestarikan warisan budaya ini," ujarnya, Senin (9/12/2024).

Ghozali sapaan akrabnya menambahkan, penetapan Pudak dan Rumah Dhurung sebagai WBTbI tidak hanya tidak hanya mempertegas identitas budaya dan membanggakan masyarakat Gresik, tetapi juga mendorong kami untuk lebih gencar mempromosikan dan melestarikan warisan budaya di Kota Santri.

“Pengakuan ini bukan akhir perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab kita bersama untuk menjaga agar budaya ini tetap lestari. Kami akan melibatkan masyarakat dan generasi muda agar terus mencintai dan melestarikan budaya Gresik,” terangnya.

Pudak merupakan makanan khas Kabupaten Gresik yang sudah ada sejak dahulu. Nyonya Tjio diakui sebagai orang yang pertama kali membuat pudak pada tahun 1950.

Pudak, kudapan khas Gresik berbahan dasar tepung beras, gula, dan santan, terkenal dengan cita rasa manis dan aroma khas dari bungkus pelepah daun pinang yang disebut ope.

Umumnya para penjual Pudak pada jaman dahulu cukup menawarkan Pudak sebagai bekal perjalanan bagi para pedagang yang tidak merepotkan dan tidak cepat basi.

Filosofi dari makna "cukup" ini memberikan pemahaman bahwa dalam kehidupan tidak perlu terlalu ngoyo pada urusan duniawi yaitu hidup itu secukupnya dan sederhana saja.

Sementara Rumah Dhurung merupakan bangunan tradisional yang berada di Pulau Bawean.

Dhurung, merupakan bangunan tradisional khas Bawean. Tempo dulu fungsi utama Dhurung yaitu sebagai lumbung padi atau hasil panen lainnya yang letaknya ada pada ruang segitiga atap bagian atas.

Selain berfungsi sebagai lumbung, dhurung digunakan sebagai tempat menerima tamu yang sifatnya nonformal atau sekedar untuk santai serta mengobrol dengan tetangga sebagai sarana sosialisasi.

Konten Terkait

EVENT Persiapan Asrama Haji Debarkasi Surabaya Jelang Kedatangan Haji 3 Kloter Pertama

Tiga kelompok terbang (kloter) haji dari Tulunggagung dan Kediri dijadwalkan tiba di Asrama Haji Debarkasi Surabaya, Kamis (12/6) WIB. Kloter pertama dari Tulungagung mendarat di Bandara Juanda pukul 09.20 WIB.

Rabu 11-Jun-2025 21:00 WIB

EVENT O2SN Tana Tidung 2025 Resmi Dibuka, Bupati KTT Kaltara Ibrahim Ali Targetkan Cetak Atlet Usia Dini

Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Tana Tidung tahun 2025 resmi dibuka Rabu (11/6/2025).

Rabu 11-Jun-2025 20:58 WIB

EVENT Hadir di Indo Defence 2025, Perusahaan Ini Bawa Produk dengan TKDN 58 Persen

PT. Respati Solusi Rekatama menjadi satu di antara perusahaan yang meramaikan ajang Indo Defence 2025 Expo & Forum yang dilaksanakan di Jakarta International Expo,Kemayoran.

Rabu 11-Jun-2025 20:58 WIB

EVENT PT. Mayora Indah Tbk Bagikan Dividen Tunai, Optimistis Laba Meningkat

PT. Mayora Indah Tbk (MYOR) membagikan dividen tunai dan optimistis ke delan laba akan meningkat. Dua informasi tersebut terungkap dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Public Expose Tahunan pada Selasa, 10 Juni 2025.

Selasa 10-Jun-2025 22:03 WIB

PEMERINTAHAN Mendagri Pindahkan 4 Pulau dari Aceh Jadi Wilayah Sumatera Utara, Pengamat Ingatkan Prabowo

Keputusan Mendagri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2138/2025, menjadikan empat pulau yang sebelumnya masuk wilayah...

Selasa 10-Jun-2025 21:50 WIB

Tulis Komentar