PERISTIWA

Pengusaha Catering Kediri Kecewa, Pengembalian DP yang terjepit Program MBG Molor

Kamis 02-Jan-2025 20:22 WIB 14

Foto : tribunnews

Brominemedia.com – Puluhan pengusaha catering di Kediri merasa kecewa atas molornya pengembalian uang muka (DP) yang mengatasnamakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga melibatkan oknum koordinator berinisial M.

Para pengusaha sebelumnya dijanjikan uang DP mereka akan dikembalikan paling lambat pada 31 Desember 2024. Namun, hingga kini janji tersebut belum sepenuhnya terealisasi. 

Herlina, salah satu korban program ini, mengungkapkan bahwa pada tanggal yang dijanjikan, M hanya mengembalikan sebagian kecil dari dana yang telah dibayarkan.

"Baru sebagian saja yang sudah diserahkan. Tapi itupun belum dibagikan ke para korban. Masih di koordinator kelompok, menunggu genap semua. Janjinya sisanya katanya akan dikembalikan pada 5 Januari 2025 mendatang. Tapi, kami jadi was-was karena ini sudah molor dari janji awal," kata Herlina, Kamis (2/1/2025).

Kasus ini bermula ketika oknum M mengajak para pengusaha catering untuk bergabung dalam program MBG yang disebut-sebut berasal dari program Presiden Prabowo.

Dalam penawaran tersebut, setiap pengusaha diminta membayar Rp1 juta per 1.000 kotak makanan sebagai uang muka.

Uang tersebut dijanjikan akan dikembalikan saat program berjalan.

Belakangan diketahui bahwa penarikan uang muka tersebut diduga tidak dilakukan sesuai prosedur.

“Uang itu kami gunakan dari modal usaha, jadi ketika molor begini kami benar-benar kesulitan untuk memutar modal lagi,” keluh Herlina.

Ia dan korban lainnya mengaku kecewa karena uang yang seharusnya bisa digunakan untuk usaha kini terjebak tanpa kejelasan.

Para korban telah tergabung dalam kelompok-kelompok untuk memudahkan pengembalian dana.

Hingga saat ini, kelompok Herlina baru mendapatkan sebagian dari total DP yang disetor. 

Dana yang sudah dikembalikan tersebut dipegang oleh koordinator kelompok sebelum nantinya dibagikan secara penuh kepada masing-masing korban.

"Kami sebenarnya masih berharap ada itikad baik dari M. Kalau sampai tanggal 5 Januari tidak ada kejelasan, kemungkinan besar kami akan meminta bantuan pihak kelompok masyarakat (Pokmas) terkait untuk melapor pada yang berwenang untuk menyelesaikan masalah ini," tegas Herlina.

Ia menambahkan, para korban sudah sepakat untuk menunggu hingga tenggat waktu yang baru dijanjikan oleh M sebelum mengambil langkah hukum.

Tetapi, mereka tidak menutup kemungkinan akan membawa kasus ini ke kepolisian jika janji tersebut kembali diingkari.

Kasus ini menjadi viral setelah program MBG disebut-sebut sebagai inisiatif dari pemerintah.

Dugaan penipuan muncul ketika ada penarikan uang muka tidak dilakukan sesuai prosedur.

Dana yang dikumpulkan tidak kunjung dikembalikan kepada para pengusaha catering.

Kini, para korban hanya bisa berharap janji pengembalian dana pada 5 Januari 2025 benar-benar dipenuhi oleh M.

Jika tidak, mereka berencana meminta penyelesaian dari kelompok masyarakat setempat sebelum membawa kasus ini ke ranah hukum.

"Kami tidak ingin ini terjadi lagi pada orang lain. Harapan kami, semua uang bisa segera kembali agar kami bisa melanjutkan usaha kami," pungkas Herlina.

Konten Terkait

PERISTIWA Sanksi Demosi, Iptu SM dan Brigadir FRS Minta Uang Pembebasan Penonton DWP Saat Pemeriksaan Narkoba

Iptu SM dan Brigadir FRS meminta uang kepada para penonton DWP warga negara Asing dan warga negara Indonesia pada saat pemeriksaan narkoba

Jumat 03-Jan-2025 22:13 WIB

PERISTIWA SAMPAH Kiriman Jadi Sumber Kehidupan, Giri Prasta Kisahkan, Sebut Rencana Datangkan Kapal Penangkap

Permasalahan sampah yang menepi di sepanjang pantai di Badung sering terjadi setiap tahun.

Jumat 03-Jan-2025 22:12 WIB

PERISTIWA Fakta Baru Kasus Dosen Diduga Penyuka Sesama Jenis di Mataram NTB, Korbannya Bertambah Jadi 22 Orang

LR, oknum dosen penyuka sesama jenis kini dipecat dari tiga kampus tempatnya mengajar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Korbannya kini ada 22.

Jumat 03-Jan-2025 22:12 WIB

KRIMINAL Kondisi Terkini Mahasiswi Jogja yang Disiram Air Keras: Luka 10 Persen, tapi Cukup Berat

Meski luka tinggal 10 persen, kata Banu, luka tersebut cukup berat dan berada di grade tiga, khususnya di bagian mata.

Jumat 03-Jan-2025 22:12 WIB

PERISTIWA Hendak Menyelamatkan Wisatawan, Bripka Anditya Meninggal Setelah Terseret Arus di Pantai Pangandaran

Hendak menyelamatkan wisatawan, seorang Polisi bernama Bripka Anditya (35) terseret arus di Pangandaran hingga dinyatakan meninggal dunia

Jumat 03-Jan-2025 22:10 WIB

Tulis Komentar