EVENT

Deflasi Mei 2025 Tanda Penurunan Daya Beli Masyarakat

Selasa 03-Jun-2025 20:38 WIB 47

Foto : jpnn

Brominemedia.com – Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi da Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky menilai deflasi pada Mei 2025 memang menunjukkan adanya penurunan daya beli.

Riefky menyebut rilis BPS bukanlah kabar baik, mengingat rilis data inflasi sejalan dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang cenderung menurun.

Di sisi lain, memang prediksi banyak ahli menunjukkan bahwa kuartal II masih akan di bawah lima persen (pertumbuhan ekonomi). 

"Ini memang cukup mengkhawatirkan,” ujar dia.

Riefky menilai paket stimulus ekonomi yang baru diluncurkan pemerintah memang mampu menjaga daya beli masyarakat, tetapi terutama hanya menyasar masyarakat miskin dan rentan. 

Isu daya beli masyarakat kelas menengah masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan.

“Untuk masyarakat menengah ke atas memang mereka perlu peningkatan daya beli. Bagaimana caranya? Penciptaan lapangan kerja. Ini yang memang belum terjadi ke depannya,” kata Riefky.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi pada Mei 2025 sebesar 0,37 persen secara bulanan atau month to month (mtm), setelah dua bulan sebelumnya mengalami inflasi. Secara tahunan, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) menurun menjadi 1,60 persen year on year (yoy).

Deflasi pada Mei 2025 terutama didorong oleh kelompok volatile food dengan andil sebesar 0,41 persen. Kelompok volatile food pada Mei 2025 mengalami deflasi sebesar 2,48 persen (mtm), lebih dalam dibandingkan deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,04 persen (mtm).

Pada Senin (2/6), pemerintah meluncurkan paket stimulus ekonomi yang diberlakukan selama Juni hingga Juli 2025 dengan total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp24,44 triliun.

Paket stimulus ini, antara lain diskon transportasi, diskon tarif tol, tambahan bantuan sosial, bantuan subsidi upah, dan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam siaran pers, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa tujuan diberikannya insentif ini adalah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2025 mendekati 5 persen.

“Kami harapkan pada kuartal II pertumbuhan ekonomi tetap bisa dijaga mendekati 5 persen dari yang tadinya diperkirakan akan melemah akibat kondisi global,” kata Menkeu.

Menkeu juga berharap seluruh stimulus dari pemerintah dapat menjaga konsumsi rumah tangga di tengah potensi perlambatan ekonomi global, sekaligus pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Share:

Konten Terkait

KRIMINAL Picu Kejahatan Finansial, Transaksi Judol Nyaris Tembus Rp1.000 Triliun

Berdasarkan estimasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), nilai transaksi dari kegiatan judol pada akhir 2024 berpotensi menyentuh angka Rp999 triliun.

Selasa 05-Aug-2025 20:31 WIB

EVENT Hadiri HUT ke-23 Seruyan, Wagub Kalteng Dorong Pembangunan Merata dan Berkeadilan

Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Edy Pratowo menghadiri Upacara Peringatan Hari Jadi ke-23 Kabupaten Seruyan Tahun 2025 di halaman Kantor Bupati Seruyan, Selasa (5/8/2025).

Selasa 05-Aug-2025 20:29 WIB

EVENT Ribuan Peserta Ikuti Fun Run 5K di TMII, Rayakan Kebersamaan Lintas Generasi

Lari 5K bukan sekadar olahraga—ribuan peserta lintas usia rayakan kebersamaan, nostalgia, dan semangat hidup di jantung

Senin 04-Aug-2025 22:36 WIB

EVENT FIFest 2025 Dorong Kontribusi Filantropi Dalam Capaian SDGs dan Agenda Iklim

Data Bappenas pada 2024 menunjukkan bahwa gerakan filantropi berbasis keagamaan serta bentuk-bentuk filantropi lainnya tumbuh pesat dengan kontribusi nyata

Senin 04-Aug-2025 22:34 WIB

KRIMINAL BREAKING NEWS: Mantan Bendahara Desa Nansean Timur Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

Usai diperiksa oleh Tim Penyidik Kejari TTU, Yohanes Ua kemudian mengenakan rompi pink dan diborgol petugas Kejari TTU.

Senin 04-Aug-2025 22:33 WIB

Tulis Komentar