TEKNOLOGI

Buleleng Bangun Pemancar Internet dari Bambu, Akademisi ITB Klaim Tahan 10 Tahun

Rabu 26-Oct-2022 13:52 WIB 284

Foto : jpnn

brominemedia.com-- Upaya Pemerintah Kabupaten Buleleng Bali mengatasi kesenjangan internet di wilayah Kecamatan Tejakula layak ditiru daerah lain di Indonesia.

Pemerintah setempat menginisiasi pembangunan pemancar internet terbuat dari batang bambu di Desa Tembok, Tejakula. Pembangunan pemancar internet ini untuk mengatasi permasalahan digital dengan biaya relatif murah.

"Kesenjangan digitalisasi wilayah perkotaan dengan pedesaan masih terjadi di daerah ini sehingga pembangunan infrastruktur jaringan internet sangat diperlukan di wilayah pinggiran," kata Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Buleleng Ir. Nyoman Genep, M.T. Menurut Genep, pembangunan pemancar internet berbahan bambu dapat meningkatkan digitalisasi, peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, jaring pemasaran usaha mikro kecil menengah (UMKM) serta layanan publik pemerintah. Genep menambahkan pembangunan pemancar internet berbahan dari alam pertama di daerah tersebut sebagai role model pemerataan akses internet yang ramah lingkungan.

Ke depan bisa diperluas tidak hanya di Desa Tembok, tetapi juga di desa lain untuk mengatasi kesenjangan jaringan internet. Dinas Kominfosanti Buleleng akan mengkaji daerah yang perlu dikembangkan atas wilayah blank spot di Bumi Panji Sakti.

Pembangunan pemancar dari bambu ini mendapat dukungan dari Common Room Network Foundation, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan pihak lainnya.

Pembangunan infrastruktur internet di Desa Tembok merupakan kolaborasi anggaran dana desa dengan pihak yayasan dan ITB. Selain itu, anggaran langganan internet tidak lebih dari Rp 15 juta.

Perbekel Tembok Dewa Komang Yudi mengatakan transformasi digital memerlukan dukungan infrastruktur dan jaringan internet, serta mengatasi kesenjangan akses di masyarakat.

 Ia mengharapkan pelajar di Banjar Dinas Sembung, yang merupakan titik terjauh dari pusat pemerintahan, dapat lebih mudah mengakses informasi, memudahkan layanan publik serta kegiatan-kegiatan yang mendukung perekonomian masyarakat. Kepala Pusat Penelitian Produk Budaya dan Lingkungan ITB Dr. Adi Nugraha mengatakan Tower Internet bahan dasar bambu ini bisa tahan antara 7-10 tahun.

Sebelum dibangun bahan bambu diawetkan sesuai pakem masyarakat, dengan biaya yang dikeluarkan kurang lebih Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. "Inilah alasan kami menggunakan pemancar berbahan bambu, selain dapat menekan biaya, bahannya sangat mudah didapat dan tahan lama tergantung cara perawatannya.

Makanya tower ini memakai atap untuk melindungi paparan panas dan hujan secara langsung," paparnya.

Konten Terkait

EVENT Hadir di Indo Defence 2025, Perusahaan Ini Bawa Produk dengan TKDN 58 Persen

PT. Respati Solusi Rekatama menjadi satu di antara perusahaan yang meramaikan ajang Indo Defence 2025 Expo & Forum yang dilaksanakan di Jakarta International Expo,Kemayoran.

Rabu 11-Jun-2025 20:58 WIB

FINANCE Meta Tolak Bitcoin: Raksasa Teknologi Masih Ragu

Keputusan Meta menolak Bitcoin di neraca keuangan menyoroti keraguan perusahaan teknologi besar terhadap adopsi kripto.

Selasa 10-Jun-2025 22:03 WIB

PERISTIWA KABAR DUKA, Mursit Tutup Usia karena Sakit, Jamaah Haji asal Buleleng Meninggal Dunia di Makkah

Jamaah tersebut diketahui bernama Mahriya Mursit asal Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng.

Selasa 10-Jun-2025 21:59 WIB

EVENT Disdikpora Bali Segera Panggil Pihak Sekolah, Terkait Acara Kelulusan SMKN di Buleleng Undang DJ

Baru-baru ini beredar rekaman video viral DJ seksi mengisi acara perpisahan kelulusan SMKN 1 Tejakula, Buleleng.

Jumat 09-May-2025 21:13 WIB

PERISTIWA Berantas Judol Butuh Pendekatan Ekonomi

UPAYA pemerintah dalam memberantas praktik judi online (judol) tak dapat hanya dilakukan lewat pemblokiran situs maupun penegakan hukum lainnya.

Rabu 07-May-2025 20:38 WIB

Tulis Komentar